
CAD RI Menipis, Kurs Dolar Australia Melemah ke Rp 9.619
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
20 May 2020 14:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Australia melemah melawan rupiah pada perdagangan Rabu (19/5/2020), meski pelemahan tersebut masih lebih baik ketimbang dolar Amerika Serikat (AS) dan Singapura. Defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD) Republik Indonesia (RI) yang menipis memberikan momentum penguatan bagi rupiah pada hari ini.
Pada pukul 12:36 WIB, AU$ 1 setara Rp 9.619,01, dolar Australia melemah 0,22% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Pelemahan tersebut hanya setengah dibandingkan dolar AS dan Singapura yang melemah lebih dari 0,4% hingga pertengahan perdagangan hari ini.
Bank Indonesia (BI) melaporkan defisit transaksi berjalan (CAD) kuartal I-2020 setara dengan 1,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 2,8% PDB. Defisit tersebut merupakan yang terendah sejak kuartal II-2017.
"Perbaikan surplus neraca perdagangan barang disebabkan oleh penurunan impor seiring dengan permintaan domestik yang melambat, sehingga mengurangi dampak penurunan ekspor akibat kontraksi pertumbuhan ekonomi dunia," papar keterangan tertulis BI yang dirilis Rabu (20/5/2020).
"Defisit neraca jasa juga membaik dipengaruhi oleh penurunan defisit jasa transportasi sejalan dengan penurunan impor barang, di tengah penurunan surplus jasa travel akibat berkurangnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Di samping itu, perbaikan defisit neraca pendapatan primer sejalan dengan aktivitas ekonomi domestik, turut mendorong penurunan defisit transaksi berjalan," tulis BI.
Penurunan CAD tersebut membuat pasokan devisa di perekonomian nasional semakin membaik. Ini menjadi modal bagi rupiah kembali menguat pada hari ini.
Tetapi dolar Australia masih cukup kuat menahan gempuran rupiah akibat tidak adanya lonjakan penambahan kasus penyakit virus corona (Covid-19) per harinya meski kebijakan karantina wilayah (lockdown) Negeri Kanguru sudah dilonggarkan sejak pekan lalu.
Berdasarkan data terbaru Worldometer, jumlah kasus Covid-19 Australia bertambah sebanyak 11 orang hari ini sehingga total menjadi 7.079 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 91% dinyatakan sembuh.
Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morison Jumat (8/5/2020) lalu mengumumkan akan melonggarkan lockdown dalam tiga tahap, dan membuka seluruhnya di bulan Juli.
Tahap pertama pelonggaran lockdown Australia akan mengizinkan restoran dan kafe kembali beroperasi dan diperbolehkan melayani 10 konsumen dalam satu waktu. Jika tidak terjadi penyebaran kasus, maka tahap kedua akan dimulai dengan mengizinkan gym dan bioskop kembali buka dan melayani 10 konsumen dalam satu waktu.
Tahap ketiga pemerintah akan mengizinkan kerumunan hingga 100 orang dan perkantoran kembali beroperasi. Wisatawan domestik juga akan diizinkan berpergian.
Pelonggaran lockdown tentunya berdampak bagus, roda perekonomian kembali berputar dan perlahan bangkit dari kemerosotan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Pada pukul 12:36 WIB, AU$ 1 setara Rp 9.619,01, dolar Australia melemah 0,22% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Pelemahan tersebut hanya setengah dibandingkan dolar AS dan Singapura yang melemah lebih dari 0,4% hingga pertengahan perdagangan hari ini.
Bank Indonesia (BI) melaporkan defisit transaksi berjalan (CAD) kuartal I-2020 setara dengan 1,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 2,8% PDB. Defisit tersebut merupakan yang terendah sejak kuartal II-2017.
"Perbaikan surplus neraca perdagangan barang disebabkan oleh penurunan impor seiring dengan permintaan domestik yang melambat, sehingga mengurangi dampak penurunan ekspor akibat kontraksi pertumbuhan ekonomi dunia," papar keterangan tertulis BI yang dirilis Rabu (20/5/2020).
"Defisit neraca jasa juga membaik dipengaruhi oleh penurunan defisit jasa transportasi sejalan dengan penurunan impor barang, di tengah penurunan surplus jasa travel akibat berkurangnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Di samping itu, perbaikan defisit neraca pendapatan primer sejalan dengan aktivitas ekonomi domestik, turut mendorong penurunan defisit transaksi berjalan," tulis BI.
Penurunan CAD tersebut membuat pasokan devisa di perekonomian nasional semakin membaik. Ini menjadi modal bagi rupiah kembali menguat pada hari ini.
Tetapi dolar Australia masih cukup kuat menahan gempuran rupiah akibat tidak adanya lonjakan penambahan kasus penyakit virus corona (Covid-19) per harinya meski kebijakan karantina wilayah (lockdown) Negeri Kanguru sudah dilonggarkan sejak pekan lalu.
Berdasarkan data terbaru Worldometer, jumlah kasus Covid-19 Australia bertambah sebanyak 11 orang hari ini sehingga total menjadi 7.079 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 91% dinyatakan sembuh.
Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morison Jumat (8/5/2020) lalu mengumumkan akan melonggarkan lockdown dalam tiga tahap, dan membuka seluruhnya di bulan Juli.
Tahap pertama pelonggaran lockdown Australia akan mengizinkan restoran dan kafe kembali beroperasi dan diperbolehkan melayani 10 konsumen dalam satu waktu. Jika tidak terjadi penyebaran kasus, maka tahap kedua akan dimulai dengan mengizinkan gym dan bioskop kembali buka dan melayani 10 konsumen dalam satu waktu.
Tahap ketiga pemerintah akan mengizinkan kerumunan hingga 100 orang dan perkantoran kembali beroperasi. Wisatawan domestik juga akan diizinkan berpergian.
Pelonggaran lockdown tentunya berdampak bagus, roda perekonomian kembali berputar dan perlahan bangkit dari kemerosotan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular