Dear KSSK! Soal Bank Jangkar, Investor Kebingungan Nih

Daniel Formen Siburian, CNBC Indonesia
19 May 2020 10:54
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kebijaka pemerintah menunjuk bank jangkar sebagai penyedia likuiditas untuk lembaga keuangan yang bermasalah tidak disukai investor asing. Inilah yang membuat harga saham-saham bank pelat merah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) banyak dilepas investor asing yang membuat harga saham terkoreksi. 

Vice President Equity Research RHB Sekuritas, Christopher Andre Benas menjelaskan ketidakjelasan mekanisme penyelamatan bank yang kesulitan likuiditas oleh bank jangkar membuat investor khawatir terhadap nasib bank-bank tersebut.

Andre menilai saat ini ada bermacam asumsi atau interpretasi yang muncul di pasar terkait mekanisme bank yang disebut-sebut sebagai penyelamat ekonomi Indonesia ini. Dampak luasnya, hal ini justru memberikan tekanan pada sektor perbankan.

"Bank jangkar dalam perdagangan 4 hari ini direspon negatif oleh investor asing. Karena mekanismenya belum jelas, jadi pasar menginterpretasikannya berbagai macam", kata Christopher kepada CNBC Indonesia dalam program Squawk Box (19/5).

Kendati demikian, dia menilai tekanan terhadap sektor perbankan tersebut akan mereda apabila pemerintah segera menjelaskan kepada pasar mengenai prosedur dari bank jangkar tersebut.

"Kalau dalam seminggu atau 2 minggu ke depan pemerintah sudah mulai bisa jelaskan bagaimana prosedur bank jangkar, saya rasa pressure di sektor perbankan akan hilang", pungkasnya.

Sebagai informasi, bank jangkar rencananya akan menjadi bank yang menerima penempatan dana dari Kementerian Keuangan dan akan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Penempatan dana pemerintah ini merupakan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, penempatan dana pemerintah di bank jangkar bertujuan untuk mendukung langkah-langkah restrukturisasi kredit UMKM, serta mendukung perbankan dan lembaga pembiayaan untuk bisa memberikan kredit modal kerja baru bagi UMKM.

Dirinya juga menegaskan penempatan dana ini difokuskan untuk membantu debitur UMKM, bukan untuk membantu likuiditas perbankan yang ada di dalam bank jangkar.

[Gambas:Video CNBC]




(hps/hps) Next Article Ekonom Sebut Bank Jangkar Picu Ketidakpastian Pasar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular