Isu Bank Jangkar Masih Hangat, IHSG Bakal Naik atau Koreksi?
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
20 May 2020 09:00
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham domestik berhasil ditutup menguat pada perdagangan 0,83% ke level 4.548,65 pada Selasa kemarin (20/5/2020) seiring ditemukannya vaksin virus Corona oleh perusahaan farmasi Amerika Serikat, Moderna.
Nilai transaksi bursa mencapai Rp 6,85 triliun dengan volume 6,92 miliar saham diperdagangkan. Investor asing mencatatkan jual bersih Rp 2,076 triliun.
PT Valbury Sekuritas dalam risetnya menyebutkan sentimen positif dari dalam negeri, bersumber dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati yang mengatakan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjamin dana pemerintah yang ditempatkan di bank jangkar atau peserta yang mengalirkan bantuan pinjaman likuditas ke bank pelaksana. Langkah tersebut dimaksudkan agar tidak ada potensi kerugian negara jika dana hilang karena mendapat jaminan dari LPS.
"IHSG diperkirakan melemah pada perdagangan saham hari ini, menyusul melemahnya saham AS yang bisa terdampak ke pasar Asia serta faktor menghindari ketidakpastian pasar dari faktor global selama libur lebaran," tulis Valbury, Rabu (20/5/2020).
Sentimen positif lainnya, Reliance Sekuritas memaparkan, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 18-19 Mei tetap mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate di posisi 4,5%. Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, keputusan ini telah disesuaikan dengan kondisi ekonomi global dan domestik.
Kebijakan ini dalam rangka menjaga stabilitas moneter dalam ketidakpastian global dan BI juga terus memperkuat bauran kebijakan yang diarahkan untuk memitigiasi risiko penyebaran Covid-19, menjaga stabilitas sistem keuangan dan koordinasi dengan pemerintah.
"IHSG memiliki peluang bergerak variatif cenderung melemah dan diperdagangkan pada level 4.470 - 4.648," tulis Reliance Sekuritas.
(hps/hps) Next Article OJK Jelaskan Bank Jangkar, Masihkah Saham Bank Dilepas Asing?
Nilai transaksi bursa mencapai Rp 6,85 triliun dengan volume 6,92 miliar saham diperdagangkan. Investor asing mencatatkan jual bersih Rp 2,076 triliun.
PT Valbury Sekuritas dalam risetnya menyebutkan sentimen positif dari dalam negeri, bersumber dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati yang mengatakan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjamin dana pemerintah yang ditempatkan di bank jangkar atau peserta yang mengalirkan bantuan pinjaman likuditas ke bank pelaksana. Langkah tersebut dimaksudkan agar tidak ada potensi kerugian negara jika dana hilang karena mendapat jaminan dari LPS.
Sentimen positif lainnya, Reliance Sekuritas memaparkan, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 18-19 Mei tetap mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate di posisi 4,5%. Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, keputusan ini telah disesuaikan dengan kondisi ekonomi global dan domestik.
Kebijakan ini dalam rangka menjaga stabilitas moneter dalam ketidakpastian global dan BI juga terus memperkuat bauran kebijakan yang diarahkan untuk memitigiasi risiko penyebaran Covid-19, menjaga stabilitas sistem keuangan dan koordinasi dengan pemerintah.
"IHSG memiliki peluang bergerak variatif cenderung melemah dan diperdagangkan pada level 4.470 - 4.648," tulis Reliance Sekuritas.
(hps/hps) Next Article OJK Jelaskan Bank Jangkar, Masihkah Saham Bank Dilepas Asing?
Most Popular