
Digelar Bulan Depan, Kookmin Bank Serap Rights Issue Bukopin
dob, CNBC Indonesia
16 May 2020 18:58

Jakarta, CNBC Indonesia- KB Kookmin Bank akan menambah modal PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) melalui Penawaran Umum Terbatas V (PUT V) yang rencananya dilaksanakan pada akhir semester I Tahun 2020.
KB Kookmin Bank saat ini tercatat sebagai pemegang saham terbesar kedua Bank Bukopin dengan kepemilikan saham 22%. Bank yang menjadi grup finansial terbesar di Korea Selatan itu menjadi stand by buyer pada Penawaran Umum Terbatas IV Bank Bukopin ditahun 2018.
Dalam siaran pers yang diterima CNBC Indonesia, Jong Hwan Han, Direktur Manajemen Risiko Bank Bukopin, menyebutkan, KB Kookmin Bank memiliki keinginan kuat untuk mendukung penambahan modal Bank Bukopin di tahun 2020, sebagai upaya pemegang saham untuk memperkuat permodalan bank dan membantu pengembangan bisnis ke depannya. Saat ini, KB sedang dalam tahap persiapan final secara internal termasuk menyediakan dana pada escrow account untuk keperluan PUT V Bank Bukopin.
Jong Hwan Han yang merupakan Direktur yang ditunjuk mewakili KB Kookmin Bank di Bukopin, mengatakan ke depannya KB Kookmin Bank juga membuka kemungkinan menambah modal di Bank Bukopin melalui skema lainnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank Bukopin Eko Rachmansyah Gindo mengatakan, proses Rights Issue saat ini telah memasuki proses penelaahan dokumen tahap akhir di regulator sehingga tinggal menunggu pernyataan efektif dari OJK. Dari aksi korporasi ini, perseroan berharap akan memperkuat struktur permodalan untuk bisa menghadapi tantangan dan rencana bisnis ke depan.
"Aksi korporasi ini ditujukan untuk meningkatkan modal inti Perseroan sehingga penguatan modal tersebut nantinya akan digunakan untuk mendukung pengembangan bisnis, terutama di sektor penyaluran kredit serta penguatan struktur keuangan," ujar Direktur Utama Bukopin Eko Rachmansyah Gindo, dalam keterangannya, Selasa (12/5/2020).'
Masuknya tambahan modal dari KB Kookmin Bank ini diharapkan dapat membantu pengembangan bisnis Bank Bukopin yang fokus pada segmen ritel, yaitu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan segmen konsumer, yang ditopang dengan pengembangan digital banking ke depannya.
Profil bisnis inilah yang menjadi daya tarik Bank Bukopin bagi KB Kookmin Bank, Bank Komersial terbesar di Korea Selatan dan memiliki cabang di beberapa negara lain di Asia, Eropa hingga Amerika Serikat, bahkan groupnya, KB Financial terdaftar di bursa efek New York, AS (NYSE).
Dengan masuknya tambahan modal yang akan segera direalisasikan ini diharapkan bisa optimal untuk mendukung bisnis utama Bank Bukopin yang konsisten mengembangkan segmen UMKM.
Per Desember 2019, di antara 21 bank dengan aset terbesar di Tanah Air, Bank Bukopin menempati posisi teratas dalam penyaluran kredit UMKM dengan komposisi sebesar 57,4% dari total kredit yang diberikan. Dua bank pada peringkat bawahnya memiliki porsi kredit UMKM sebesar 48,4% dan 24,9% dari total kredit.
"Segmen UMKM merupakan salah satu motor penggerak terpenting bagi Bank Bukopin yang memfokuskan bisnisnya pada segmen Ritel," tambah Eko.
Pada posisi Desember 2019 (audited) dan Maret 2020, Bank Bukopin tegaskan rasio Kecukupan Penyediaan Modal Minimum telah memenuhi ketentuan regulator sesuai profil risiko. Dengan masuknya suntikan modal dari KB Kookmin Bank dan pemegang saham lainnya, akan meningkatkan rasio permodalan.
Sebelumnya diberitakan, Bukopin akan mengelar rights issue dengan melepas 4,66 miliar saham baru. Seorang sumber yang mengetahui rencana ini mengatakan harga eksekusi rights issue dalam PUT V di kisaran Rp 250 sampai Rp 350. Dengan kisaran harga tersebut, maka Bukopin berpeluang meraih tambahan modal sekitar Rp 1,16 triliun sampai Rp 1,63 triliun.
Selain itu, sumber tersebut juga menyatakan terbuka kemungkinan besar bahwa salah satu pemegang saham akan menjadi standby buyer atas rights issue yang tidak dieksekusi.
Sebagai catatan, harga eksekusi rights issue PUT V tersebut lebih rendah dibandingkan PUT IV yang ditetapkan pada Rp 570. Berdasarkan perhitungan CNBC Indonesia, harga eksekusi tersebut cukup murah, karena setara price to book value (PBV) 0,33X sampai 0,46X. Sementara rata-rata harga saham emiten perbankan berada pada kisaran PBV 2X nilai buku.
(dob/dob) Next Article Outlook KB Bukopin 2021: DPK Tumbuh 40%, Aset 23%
KB Kookmin Bank saat ini tercatat sebagai pemegang saham terbesar kedua Bank Bukopin dengan kepemilikan saham 22%. Bank yang menjadi grup finansial terbesar di Korea Selatan itu menjadi stand by buyer pada Penawaran Umum Terbatas IV Bank Bukopin ditahun 2018.
Dalam siaran pers yang diterima CNBC Indonesia, Jong Hwan Han, Direktur Manajemen Risiko Bank Bukopin, menyebutkan, KB Kookmin Bank memiliki keinginan kuat untuk mendukung penambahan modal Bank Bukopin di tahun 2020, sebagai upaya pemegang saham untuk memperkuat permodalan bank dan membantu pengembangan bisnis ke depannya. Saat ini, KB sedang dalam tahap persiapan final secara internal termasuk menyediakan dana pada escrow account untuk keperluan PUT V Bank Bukopin.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank Bukopin Eko Rachmansyah Gindo mengatakan, proses Rights Issue saat ini telah memasuki proses penelaahan dokumen tahap akhir di regulator sehingga tinggal menunggu pernyataan efektif dari OJK. Dari aksi korporasi ini, perseroan berharap akan memperkuat struktur permodalan untuk bisa menghadapi tantangan dan rencana bisnis ke depan.
"Aksi korporasi ini ditujukan untuk meningkatkan modal inti Perseroan sehingga penguatan modal tersebut nantinya akan digunakan untuk mendukung pengembangan bisnis, terutama di sektor penyaluran kredit serta penguatan struktur keuangan," ujar Direktur Utama Bukopin Eko Rachmansyah Gindo, dalam keterangannya, Selasa (12/5/2020).'
Masuknya tambahan modal dari KB Kookmin Bank ini diharapkan dapat membantu pengembangan bisnis Bank Bukopin yang fokus pada segmen ritel, yaitu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan segmen konsumer, yang ditopang dengan pengembangan digital banking ke depannya.
Profil bisnis inilah yang menjadi daya tarik Bank Bukopin bagi KB Kookmin Bank, Bank Komersial terbesar di Korea Selatan dan memiliki cabang di beberapa negara lain di Asia, Eropa hingga Amerika Serikat, bahkan groupnya, KB Financial terdaftar di bursa efek New York, AS (NYSE).
Dengan masuknya tambahan modal yang akan segera direalisasikan ini diharapkan bisa optimal untuk mendukung bisnis utama Bank Bukopin yang konsisten mengembangkan segmen UMKM.
Per Desember 2019, di antara 21 bank dengan aset terbesar di Tanah Air, Bank Bukopin menempati posisi teratas dalam penyaluran kredit UMKM dengan komposisi sebesar 57,4% dari total kredit yang diberikan. Dua bank pada peringkat bawahnya memiliki porsi kredit UMKM sebesar 48,4% dan 24,9% dari total kredit.
"Segmen UMKM merupakan salah satu motor penggerak terpenting bagi Bank Bukopin yang memfokuskan bisnisnya pada segmen Ritel," tambah Eko.
Pada posisi Desember 2019 (audited) dan Maret 2020, Bank Bukopin tegaskan rasio Kecukupan Penyediaan Modal Minimum telah memenuhi ketentuan regulator sesuai profil risiko. Dengan masuknya suntikan modal dari KB Kookmin Bank dan pemegang saham lainnya, akan meningkatkan rasio permodalan.
Sebelumnya diberitakan, Bukopin akan mengelar rights issue dengan melepas 4,66 miliar saham baru. Seorang sumber yang mengetahui rencana ini mengatakan harga eksekusi rights issue dalam PUT V di kisaran Rp 250 sampai Rp 350. Dengan kisaran harga tersebut, maka Bukopin berpeluang meraih tambahan modal sekitar Rp 1,16 triliun sampai Rp 1,63 triliun.
Selain itu, sumber tersebut juga menyatakan terbuka kemungkinan besar bahwa salah satu pemegang saham akan menjadi standby buyer atas rights issue yang tidak dieksekusi.
Sebagai catatan, harga eksekusi rights issue PUT V tersebut lebih rendah dibandingkan PUT IV yang ditetapkan pada Rp 570. Berdasarkan perhitungan CNBC Indonesia, harga eksekusi tersebut cukup murah, karena setara price to book value (PBV) 0,33X sampai 0,46X. Sementara rata-rata harga saham emiten perbankan berada pada kisaran PBV 2X nilai buku.
(dob/dob) Next Article Outlook KB Bukopin 2021: DPK Tumbuh 40%, Aset 23%
Most Popular