Rights Issue Bukopin Tinggal Menunggu Pernyataan Efektif

dob, CNBC Indonesia
12 May 2020 13:01
Teller Bank Bukopin
Foto: Ist
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Bukopin Tbk segera menggelar penawaran umum terbatas atau rights issue V dengan menerbitkan 4,66 miliar saham baru. Aksi korporasi ini telah sampai pada proses registrasi lanjutan di regulator untuk mendapatkan pernyataan efektif.

"Aksi korporasi ini ditujukan untuk meningkatkan modal inti Perseroan sehingga penguatan modal tersebut nantinya akan digunakan untuk mendukung pengembangan bisnis, terutama di sektor penyaluran kredit serta penguatan struktur keuangan," ujar Direktur Utama Bukopin Eko Rachmansyah Gindo, dalam keterangannya, Selasa (12/5/2020).


Sebelumnya dikabarkan Bukopin telah menentukan harga eksekusi rights issue dalam Penawaran Umum Terbatas V di kisaran Rp 250 sampai Rp 350. Dengan kisaran harga tersebut, maka Bukopin berpeluang meraih tambahan modal sekitar Rp 1,16 triliun sampai Rp 1,63 triliun.

Hal tersebut diungkapkan oleh sumber CNBC Indonesia yang mengetahui rencana tersebut. Dia mengungkapkan bahwa kisaran harga tersebut segera difinalisasi untuk menentukan harga yang spesifik.

Selain itu, sumber tersebut juga menyatakan terbuka kemungkinan besar bahwa salah satu pemegang saham akan menjadi standby buyer atas rights issue yang tidak dieksekusi.

Sebagai catatan, harga eksekusi rights issue PUT V tersebut lebih rendah dibandingkan PUT IV yang ditetapkan pada Rp 570. Berdasarkan perhitungan CNBC Indonesia, harga eksekusi tersebut cukup murah, karena setara price to book value (PBV) 0,33X sampai 0,46X. Sementara rata-rata harga saham emiten perbankan berada pada kisaran PBV 2X nilai buku.


Dalam prospektus yang disampaikan dalam keterbukaan informasi di BEI, setiap pemegang 5 saham lama BBKP berhak mendapatkan 2 HMETD. Masing-masing HMETD bisa dieksekusi untuk menjadi sebuah saham seri B dari BBKP.

Pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli Saham Baru yang ditawarkan dalam PMHMETD ini sesuai dengan HMETD-nya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya (dilusi) sebesar-besarnya 28,57%.


(dob/dob) Next Article Outlook KB Bukopin 2021: DPK Tumbuh 40%, Aset 23%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular