
Asing Masuk, Harga Obligasi RI Terangkat

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah Indonesia pada hari ini, Jumat (15/5/2020) terapresiasi di tengah pembelian Asing yang mulai masuk ke pasar keuangan Tanah Air.
Bank Indonesia (BI) melaporkan situasi ekonomi terbaru menyangkut pasar keuangan dan inflasi. Investor asing masih melakukan jual bersih (net sell) di pasar keuangan Indonesia, sementara pada bulan Mei diperkirakan terjadi deflasi.
Berdasarkan data transaksi 11-14 Mei 2020, non-residen (asing) di pasar keuangan domestik melakukan pembelian neto Rp 4,17 triliun, dengan beli neto di pasar SBN (Surat Berharga Negara) sebesar Rp7,21 triliun, sementara jual neto di pasar saham sebesar Rp 3,04 triliun.
Data Refinitiv menunjukkan penguatan harga surat utang negara (SUN) tercermin dari empat seri acuan (benchmark). Keempat seri tersebut adalah FR0081 bertenor 5 tahun, FR0082 bertenor 10 tahun, FR0080 bertenor 15 tahun dan FR0083 bertenor 20 tahun.
Seri acuan yang paling menguat hari ini adalah FR0083 yang bertenor 20 tahun dengan penurunan yield 8,20 basis poin (bps) menjadi 8,17%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield menjadi acuan keuntungan investor di pasar surat utang dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
Yield Obligasi Negara Acuan 15 Mei'20
Seri | Jatuh tempo | Yield 14 Mei'20 (%) | Yield 15 Mei'20 (%) | Selisih (basis poin) | Yield wajar PHEI 15 Mei'20 (%) |
FR0081 | 5 tahun | 7.289 | 7.214 | -7.50 | 7.1165 |
FR0082 | 10 tahun | 7.898 | 7.861 | -3.70 | 7.7558 |
FR0080 | 15 tahun | 8.214 | 8.148 | -6.60 | 8.0452 |
FR0083 | 20 tahun | 8.250 | 8.168 | -8.20 | 8.0766 |
Sumber: Refinitiv
Penguatan pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) juga menguat. Indeks tersebut naik 0,81 poin (0,30%) menjadi 267,62 dari posisi kemarin 266,82.
Apresiasi di pasar surat utang hari ini senada dengan penguatan rupiah di pasar valas. Pada hari Jumat ini (15/5/2020), Rupiah menguat tipis 0,07% dari penutupan sebelumnya. Kini US$ 1 dibanderol Rp 14.830/US$ di pasar spot.
Obligasi RI Terbaik Kedua
Naiknya harga SUN senada dengan penguatan di pasar surat utang pemerintah negara maju dan berkembang lainnya, kendati bervariatif. Di antara pasar obligasi negara yang dikompilasi Tim Riset CNBC Indonesia, SBN tenor 10 tahun menjadi yang terbaik kedua setelah Rusia.
Dari pasar surat utang negara maju dan berkembang terpantau menguat, yang kesemuanya hampir mencatatkan penurunan tingkat yield, kendati bervariatif. Surat utang negara yang paling menguat yaitu Rusia, yang mengalami penurunan tingkat yield 28,00 basis poin (bps). Sementara yang paling melemah adalah surat utang negara Afrika Selatan dengan kenaikan yield sebesar 6,00 bps.
Hal tersebut mencerminkan investor global mulai masuk ke aset pendapatan tetap (fixed income) Tanah Air karena penawaran tingkat yield yang cenderung lebih tinggi. Sementara meningkatnya kekhawatiran ketegangan antara AS-China turut mendukung aset fixed income yang lebih aman dibandingkan pasar ekuitas.
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang | |||
Negara | Yield 14 Mei'20 (%) | Yield 15 Mei'20 (%) | Selisih (basis poin) |
Brasil (BB-) | 8.16 | 8.13 | -3.00 |
China (A+) | 2.705 | 2.668 | -3.70 |
Jerman (AAA) | -0.54 | -0.546 | -0.60 |
Prancis (AA) | -0.056 | -0.046 | 1.00 |
Inggris Raya (AA) | 0.201 | 0.199 | -0.20 |
India (BBB-) | 6.059 | 6.085 | 2.60 |
Jepang (A) | 0 | -0.005 | -0.50 |
Malaysia (A-) | 2.892 | 2.886 | -0.60 |
Filipina (BBB) | 3.306 | 3.312 | 0.60 |
Rusia (BBB) | 5.9 | 5.62 | -28.00 |
Singapura (AAA) | 0.738 | 0.724 | -1.40 |
Thailand (BBB+) | 1.13 | 1.13 | 0.00 |
Amerika Serikat (AAA) | 0.619 | 0.615 | -0.40 |
Afrika Selatan (BB+) | 9.545 | 9.605 | 6.00 |
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article Corona Terjang Ekspor Impor, Harga Obligasi RI Tak Berdaya