
Ekonomi Loyo, Indocement Pangkas Belanja Modal Jadi Rp 1,1 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten produsen semen Grup HeidelbergCement AG asal Jerman, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) memangkas anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) pada tahun ini menjadi Rp 1,1 triliun dari proyeksi sebelumnya Rp 1,4 triliun.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan INTP, Oey Marcos menyatakan, pemangkasan belanja modal ini mempertimbangkan dampak dari pandemi Covid-19 yang menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan demikian, konsumsi semen secara nasional mengalami penurunan akibat wabah virus Corona jenis baru ini. Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menunjukkan, konsumsi semen nasional pada kuartal I/2020 mengalami penurunan 4,9% dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
"Indocement mengambil keputusan untuk melakukan penyesuaian atas capex 2020 Indocement yang semula ditetapkan sebesar Rp 1,4 triliun menjadi Rp 1,1 triliun," ungkap Oey Marcos, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (14/5/2020).
Pada proyeksi sebelumnya, perseroan menganggarkan belanja modal yang bersumber dari dana kas internal Rp 1,4 triliun untuk pengembangan pabrik di Citeureup, Jawa Barat, instalasi listrik dan perbaikan fasilitas pabrik di Kalimantan Selatan.
Pada Kamis (14/5/2020), harga saham Indocement terpantau bergerak fluktuatif. Dibuka pada level Rp 10.675/saham, hingga pasar ditutup, saham INTP bergerak di level Rp 10.800/saham.
Sejak awal tahun, data BEI mencatat, saham INTP melemah 43,23% dengan investor asing mengakumulasi jual bersih di seluruh pasar Rp 648,97 miliar.
Mengacu laporan keuangan Desember 2019, porsi terbesar saham INTP dipegang Birchwood Omnia Limited, Inggris 51% dan investor publik 49%. Birchwood Omnia Limited dimiliki 100% oleh HeidelbergCement Group AG di Jerman.
(tas/tas) Next Article Indocement Tutup 7 Pabrik, Gaji Direksi-Komisaris Dipangkas
