
Powell Effect Bikin Bursa RI Susah Move On Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Kamis ini (14/5/2020) berpotensi terkoreksi lagi merespons koreksi yang terjadi di bursa Amerika Serikat, Wall Street, setelah komentar Jerome Powell.
Sebelumnya, pada perdagangan hari Rabu (13/5/2020) IHSG melemah 34,38 poin atau 0,75% ke level 4.554,36 dengan rentang harga tertinggi harian di 4.586,62 dan terendah di 4.519,98, di tengah kekhawatiran kemungkinan serangan pandemi Covid-19 gelombang kedua.
Berdasarkan catatan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi pada perdagangan Rabu kemarin sebesar Rp 5,45 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp 774,35 miliar di pasar reguler dan negosiasi.
Saham-saham yang turun di antaranya PT Jasa Marga Tbk (JSMR) (-6,79%), PT Barito Pacific Tbk (BRPT) (-6,75%), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) (-5,98%), Sedangkan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) (-5,45%) dan PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY) (-5,41%).
Sementara dari bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street pada penutupan perdagangan Rabu kemarin (Kamis pagi waktu Indonesia), Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melorot 2,2% atau lebih dari 500 poin ke 23.247,97. Sedangkan S&P 500 turun 1,8% ke 2.820,00 dan Nasdaq turun 1,6% ke 8.863,17.
Penurunan bursa saham AS, Wall Street, dipicu oleh komentar Ketua Federal Reserve AS (The Fed) Jerome Powell tentang prospek ekonomi selama webcast yang diselenggarakan oleh Peterson Institute for International Economics.
Powell memperingatkan krisis virus corona menimbulkan kekhawatiran jangka panjang yang dapat mengakibatkan periode pertumbuhan produktivitas yang rendah dan pendapatan yang stagnan.
Pernyataan Powell mencerminkan komentar baru-baru ini dari para ekonom lain, yang telah memperkirakan ekonomi tidak akan mengalami pemulihan berbentuk V yang tampaknya diharapkan oleh beberapa investor.
Powell mengatakan bank sentral dapat mengambil langkah-langkah tambahan untuk mendukung perekonomian tetapi tidak mempertimbangkan untuk mengadopsi suku bunga negatif.
"Di The Fed, kami akan terus menggunakan alat kami semaksimal mungkin sampai krisis berlalu dan pemulihan ekonomi berjalan dengan baik," kata Powell, melansir dari RTTNews.
Namun, Powell mengisyaratkan The Fed tetap enggan untuk mengenakan suku bunga negatif, yang telah berulang kali diminta oleh Presiden Donald Trump kepada bank sentral untuk diberlakukan.
Pada catatan pukul 07:35 WIB Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) kontrak berjangka (futures) naik 0,13% pada 23.139, S&P 50 naik tipis 0,04% menjadi 2.814, sedangkan Nasdaq Composite 100 menguat 0,11% pada 9.002.
Pada perdagangan pagi ini Kamis (14/5/2020) koreksi di bursa saham Wall Street cenderung menekan kinerja IHSG untuk berada di zona merah.
![]() Analisis Teknikal |
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (Hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support), sudah menyentuh area support, namun pelebaran garis BB mengindikasikan untuk turun lebih lanjut. Saat ini, grafik bergerak di antara garis pivot dan support.
Penurunan lebih lanjut perlu melewati level support yang berada di 4.520 dan berlanjut ke area 4.485. Sementara untuk merubah bias menjadi bullish perlu melewati resistance yang berada di area 4.590 hingga area 4.620.
Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) dengan garis MA yang berpotongan di atas di area pivot, ada kecenderung untuk masih bergerak turun.
Indikator Stochastic yang memberikan sinyal pergerakan arah tren dengan menggunakan area titik jenuh jual (oversold) di bawah area 20 dan jenuh beli (overbought) di atas area 80, menunjukkan oversold, artinya ada kecenderungan untuk rebound.
Secara keseluruhan, dari fundamental dengan turunnya bursa saham Wall Street dikombinasikan teknikal dengan indikator MACD yang berada di wilayah negatif serta indikator BB yang cenderung untuk turun karena pelebaran garis BB, maka pergerakan IHSG selanjutnya diprediksi untuk turun.
Perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
