Rencana Relaksasi Lockdown Jalan Terus, Dow Futures Menghijau

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
13 May 2020 18:24
Traders work on the floor of the New York Stock Exchange shortly after the opening bell in New York, U.S., March 19, 2018.  REUTERS/Lucas Jackson
Foto: REUTERS/Lucas Jackson

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) bursa Amerika Serikat (AS) pada Selasa (12/5/2020) melaju di jalur hijau, mengindikasikan pembalikan ke arah penguatan (rebound) pada perdagangan nanti.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,7% atau 160 poin pada pukul 06:00 waktu setempat (18:00 WIB). Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq-100 juga menguat, masing-masing sebesar 0,7% dan 0,8%.

Saham sektor teknologi naik pada sesi pra-pembukaan Rabu menyusul spekulasi bahwa pendapatan mereka bakal kuat d tengah pandemi. Harga saham Microsoft, Facebook, Alphabet (induk perusahaan Google), dan Apple kompak berbaris ke jalur hijau.

Pelaku pasar bakal mencermati arah kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dari pidato bos The Fed Jerome Powell mengenai update kondisi perekonomian pada pukul 09:00 waktu setempat (21:00 WIB).

"Ucapan Powell akan ditelisik oleh pasar untuk melihat bagaimana rencana dia terkait dengan isu suku bunga negatif," tutur Kepala Perencana Pasar Prudential, Quincy Krosby sebagaimana dikutip CNBC International.

Dari sisi pemerintah, indeks harga produsen periode April bakal dirilis, yang menurut pollng Dow Jones terindikasi melemah 0,5%, melanjutkan koreksi Maret sebesar 0,2%. Indeks tersebut dilaporkan melemah selama masa pandemi terimbas harga minyak.

Terkait wabah COVID-19, pelaku pasar mencerna pernyataan Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS Anthony Fauci di depan Senat yang menilai bahwa vaksin sangatlah esensial untuk menghentikan penyebaran virus.

Namun, masih perlu waktu untuk mendapatkan vaksin tersebut, sementara dia mengaku khawatir bahwa pembukaan kembali perekonomian AS yang terlalu dini bsa memicu risiko makin meluasnya wabah tersebut.

Sejauh ini, negara-negara bagian AS masih berkomitmen untuk melonggarkan karantina wilayah (lockdown) guna menggerakkan roda perekonomian. Direktorat Kesehatan Masyarakat Los Angeles pada Selasa menyatakan bahwa perintah untuk tinggal di rumah akan dicabut Juli.

Dari luar negeri, isu hubungan AS dan China yang memanas juga kembali menjadi perhatian, setelah Senator Lindsey Graham mendorong pengesahan aturan untuk memaksa China bekerja sama dalam investigasi virus corona, atau bakal dikenai sanksi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Indeks Futures Dow Jones Cs Kompak ke Zona Hijau

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular