Internasional
Rekor, Ekonomi Inggris Terkontraksi 5,8% karena Corona
13 May 2020 17:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi corona (COVID-19) menyebabkan masalah bagi ekonomi Inggris. Bahkan di Maret 2020 ini, ekonomi negara kerajaan itu terkontraksi -5,8%.
Ini membuat PDB Inggris di kuartal I-2020 terkontraksi -2% dari kuartal sebelumnya di 2019 (QoQ). Data terbaru ini merupakan penurunan QoQ terburuk meski lebih baik dari prediksi ekonom Reuters sebelumnya -2,5%.
Inggris juga mencatat penurunan lebih sedikit dibanding PDB Zona Euro, secara general. Di mana di Januari hingga Maret 2020, PDB jatuh 3,8%.
"Kecepatan dan skala di mana corona menghantam ekonomi Inggris belum pernah terjadi sebelumnya," kata Kepala Ekonomi di British Chambers of Commerce (Kamar Dagang Inggris), Suren Thiru.
"Penurunan Q1 kemungkinan akan diikuti kontraksi lebih lanjut dalam kegiatan ekonomi di Q2."
Pekan lalu, Bank of England mengatakan ekonomi kerajaan dapat menuju penurunan tahunan paling tajam dalam lebih dari 300 tahun terakhir. Namun ekonomi bisa mengalami kenaikan 15% pada tahun 2021.
Virus corona membuat Inggris melakukan penguncian wilayah (lockdown). Aktivitas masyarakat juga sangatlah terbatas.
(sef/sef)
Ini membuat PDB Inggris di kuartal I-2020 terkontraksi -2% dari kuartal sebelumnya di 2019 (QoQ). Data terbaru ini merupakan penurunan QoQ terburuk meski lebih baik dari prediksi ekonom Reuters sebelumnya -2,5%.
Inggris juga mencatat penurunan lebih sedikit dibanding PDB Zona Euro, secara general. Di mana di Januari hingga Maret 2020, PDB jatuh 3,8%.
"Kecepatan dan skala di mana corona menghantam ekonomi Inggris belum pernah terjadi sebelumnya," kata Kepala Ekonomi di British Chambers of Commerce (Kamar Dagang Inggris), Suren Thiru.
"Penurunan Q1 kemungkinan akan diikuti kontraksi lebih lanjut dalam kegiatan ekonomi di Q2."
Pekan lalu, Bank of England mengatakan ekonomi kerajaan dapat menuju penurunan tahunan paling tajam dalam lebih dari 300 tahun terakhir. Namun ekonomi bisa mengalami kenaikan 15% pada tahun 2021.
Virus corona membuat Inggris melakukan penguncian wilayah (lockdown). Aktivitas masyarakat juga sangatlah terbatas.
Artikel Selanjutnya
Terparah Sepanjang Sejarah, PDB Inggris Minus 20,4%
(sef/sef)