Gelombang Kedua Virus Corona & Asing Kabur, IHSG Merah

Tri Putra, CNBC Indonesia
13 May 2020 15:29
Pengunjung melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 12 Maret 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5,01% ke 4.895,75. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dihentikan sementara (trading halt) setelah  Harga tersebut ke 4.895,75 terjadi pada pukul 15.33 WIB.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: IHSG Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia Indeks Harga Saham Gabungan (IHSGhari Rabu (13/5/2020) ditutup turun 0,75% ke level 4.554,35 setelah pada sesi I sempat menyentuh titik terendahnya di angka 4.519,97.

Koreksi IHSG terjadi karena banyaknya sentimen negatif dari pasar global yang menyebabkan investor asing menarik dana mereka dari Indonesia dan lebih memilih aset-aset yang tergolong lebih aman (safe haven) di kala ketidakpastian ekonomi seperti ini.

Isu gelombang kedua virus Corona masih menjadi alasan utama penurunan ini. Jumlah pasien yang positif terkena virus yang suka akan kerumunan di AS sendiri sudah tembus 1,4 juta orang. Jumlah kasus corona di Negeri Paman Sam per 13 Mei adalah 1.408.636.

"Pasar akan berada pada fase melihat dan menunggu di dua sampai empat minggu ke depan, dimana para investor akan melihat seberapa sukses pembukaan ekonomi ini" Ujar Sal Bruno kepala investasi di Index IQ.


Menurut Sal apabila jumlah konfirmasi positif dapat berkurang bersamaan dengan dibukanya perekonomian hal ini akan memberikan rasa percaya kepada para investor dan memberikan sentimen positif ke pasar.

Diketahui sebagian besar negara-negara bagian yang sudah membuka kembali ekonomi mereka ternyata belum mematuhi panduan pembukaan kembali yang dikeluarkan oleh Gedung Putih.

Sementara itu menurut direktur investasi U.S Bank Wealth Management Bill Northey apa yang dihadapi sekarang dan berberapa minggu lalu adalah optimisme pasar terhadapt dibukanya kembali ekonomi, padahal tidak ada yang tahu skenario apa yang akan terjadi kedepanya.

Direktur National Institute of Allergy and Infectious Disease, Anthony Fauci mengatakan kepada kongres AS bahwa mereka belum mampu mengatasi virus Corona dan kemungkinan besar belum akan ada pengobatan ataupun vaksin sampai dengan Agustus atau September akhir.

Selain di AS, di Jerman, China, dan Korea Selatan juga menunjukan prematurnya pembukaan kembali ekonomi mereka, walaupun warganya sudah diwanti-wanti untuk tetap menjalankan pembatasan sosial seiring dengan pembukaan kembali ekonomi.

Seperti diketahui klab malam di Itaewon menjadi klaster baru penyebaran nCov-19 di Korea Selatan. Jumlah konfirmasi positif virus Corona yang terkait dengan klab malam ini hari ini naik lagi menjadi 102 orang.

Di Indonesia sendiri, jumlah orang yang meninggal karena Corona ini sudah tembus angka 1000, rincianya adalah jumlah pasien positif 14.749 orang, sembuh 3.063 orang, meninggal 1.007 orang. Jumlah pasien positif ini naik 3.39% yang merupakan kenaikan tertinggi sejak 9 May 2020.

Tercatat Investor asing pada pagi hari ini melarikan dana mereka dari IHSG sebanyak Rp 796 miliar di pasar reguler. Saham yang paling banyak dijual asing pagi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang sahamnya dijual bersih asing sebanyak Rp 391 miliar yang menyebabkan saham ini terkoreksi sebesar 0,80% ke level harga 2470.

Indeks Dow Jones sendiri turun dalam sebanyak 1,89 % Selasa (12/5/2020) Indeks kontrak berjangkanya, Dow Futures sudah tercatat membaik ke zona hijau sebesar 0,25% pada pagi hari ini.

Sedangkan penurunan serupa terjadi di mayoritas bursa Asia lainya seperti, STI Singapore koreksi sebesar 0,50%, sedangkan Nikkei Jepang turun sebesar 0,49%, dan terjadi depresiasi sebesar 0,27% di Hang Seng Hong Kong.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/hps) Next Article Jadi 'Korban' Corona, IHSG Ambles 6,9%, Asing Masih Kabur!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular