
Waspada 2nd Wave Corona, Dolar Australia ke Bawah Rp 9.600
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
13 May 2020 12:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Australia melemah melawan rupiah pada perdagangan Rabu (13/4/2020), adanya risiko penyebaran pandemi penyakit virus corona (Covid-19) gelombang kedua (second wave) membuat dolar Australia tertekan.
Dolar Australia pagi ini melemah 0,68% ke Rp 9.560,64/AU$ di pasar spot, melansir data Refinitiv. Posisi mata uang Negeri Kanguru ini sedikit membaik berada di Rp 9.606,2/AU$ atau melemah 0,2% pada pukul 12:20 WIB.
Pelonggaran karantina wilayah (lockdown) dan social distancing yang dilakukan di China dan Korea Selatan belakangan ini membuat jumlah kasus Covid-19 kembali meningkat.
Kedua negara tersebut sebelumnya sudah "menang" melawan virus corona kini harus kembali siaga akibat adanya penambahan kasus baru.
Pemerintah China mengambil langkah tegas dengan menerapkan lockdown di Kota Shulan, Provinsi Jilin. Sementara itu Korea Selatan melaporkan penambahan 26 kasus dan satu orang meninggal. Penyebaran kasus baru di Negeri Ginseng tersebut terjadi di sebuah klub, dan hingga saat ini sudah 102 orang dinyatakan positif yang terkait dengan klub tersebut.
Hal tersebut menunjukkan pelonggaran lockdown bisa memicu penambahan kasus baru, dan Australia patut waspada karena sudah mulai mengambil kebijakan yang sama.
Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morison Jumat (8/5/2020) lalu mengumumkan akan melonggarkan lockdown dalam tiga tahap, dan membuka seluruhnya di bulan Juli.
Tahap pertama pelonggaran lockdown Australia akan mengizinkan restoran dan kafe kembali beroperasi dan diperbolehkan melayani 10 konsumen dalam satu waktu. Jika tidak terjadi penyebaran kasus, maka tahap kedua akan dimulai dengan mengizinkan gym dan bioskop kembali buka dan melayani 10 konsumen dalam satu waktu.
Tahap ketiga pemerintah akan mengizinkan kerumunan hingga 100 orang dan perkantoran kembali beroperasi. Wisatawan domestik juga akan diizinkan berpergian.
Pelonggaran lockdown tersebut bisa berdampak bagus, roda perekonomian kembali berputar dan segera bangkit dari kemerosotan. Tetapi di sisi lain, pelaku pasar juga dibuat cemas akan kemungkinan gelombang kedua Covid-19. Alhasil dolar Australia merosot di awal perdagangan hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Lagi-Lagi Karena China, Dolar Australia Berjaya Lawan Rupiah
Dolar Australia pagi ini melemah 0,68% ke Rp 9.560,64/AU$ di pasar spot, melansir data Refinitiv. Posisi mata uang Negeri Kanguru ini sedikit membaik berada di Rp 9.606,2/AU$ atau melemah 0,2% pada pukul 12:20 WIB.
Pelonggaran karantina wilayah (lockdown) dan social distancing yang dilakukan di China dan Korea Selatan belakangan ini membuat jumlah kasus Covid-19 kembali meningkat.
Pemerintah China mengambil langkah tegas dengan menerapkan lockdown di Kota Shulan, Provinsi Jilin. Sementara itu Korea Selatan melaporkan penambahan 26 kasus dan satu orang meninggal. Penyebaran kasus baru di Negeri Ginseng tersebut terjadi di sebuah klub, dan hingga saat ini sudah 102 orang dinyatakan positif yang terkait dengan klub tersebut.
Hal tersebut menunjukkan pelonggaran lockdown bisa memicu penambahan kasus baru, dan Australia patut waspada karena sudah mulai mengambil kebijakan yang sama.
Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morison Jumat (8/5/2020) lalu mengumumkan akan melonggarkan lockdown dalam tiga tahap, dan membuka seluruhnya di bulan Juli.
Tahap pertama pelonggaran lockdown Australia akan mengizinkan restoran dan kafe kembali beroperasi dan diperbolehkan melayani 10 konsumen dalam satu waktu. Jika tidak terjadi penyebaran kasus, maka tahap kedua akan dimulai dengan mengizinkan gym dan bioskop kembali buka dan melayani 10 konsumen dalam satu waktu.
Tahap ketiga pemerintah akan mengizinkan kerumunan hingga 100 orang dan perkantoran kembali beroperasi. Wisatawan domestik juga akan diizinkan berpergian.
Pelonggaran lockdown tersebut bisa berdampak bagus, roda perekonomian kembali berputar dan segera bangkit dari kemerosotan. Tetapi di sisi lain, pelaku pasar juga dibuat cemas akan kemungkinan gelombang kedua Covid-19. Alhasil dolar Australia merosot di awal perdagangan hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Lagi-Lagi Karena China, Dolar Australia Berjaya Lawan Rupiah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular