Emas Dunia Kini Menjadi 'Raksasa yang Sedang Tidur'

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
13 May 2020 06:05
Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Dalam jangka panjang emas memang berpotensi menguat hingga ke rekor tertinggi, tetapi dalam jangka pendek emas masih berkonsolidasi. Konsolidasi ini bisa juga dikatakan emas yang sedang tidur. 

xauGrafik: Emas (XAU/USD) Harian
Foto: Refinitiv



Fase konsolidasi tersebut terlihat dari emas yang membentuk pola triangle (garis biru). Rentang pergerakan emas terus menyempit, sehingga untuk melihat pergerakan selanjutnya perlu menembus salah satu garis triangle tersebut. 

Resisten (tahan atas) berada di kisaran US$ 1.722/troy ons, jika mampu ditembus secara konsisten emas berpotensi melesat naik menuju level tertinggi tahun ini US$ 1.746/troy ons. Jika level tersebut ditembus, emas akan terbang lebih tinggi menuju US$ 1.800/troy ons. 

Sementara support (tahanan bawah) berada di kisaran US$ US$ 1.679/troy ons, jika dilewati logam mulia ini akan terkoreksi turun ke US$ 1.640/troy ons. 

xauGrafik: Emas (XAU/USD) Harian
Foto: Refinitiv


Sementara untuk jangka panjang, support kuat emas berada di kisaran US$ 1.430 - 1.480/troy ons. Selama bertahan di atas level tersebut, emas berpeluang melanjutkan tren naik. US$ 1.480/troy ons merupakan area Fibonnaci Retracement 50% yang ditarik dari rekor tertinggi sepanjang masa US$ 1.920,3/troy ons pada 6 September 2011 ke rekor terendah setelahnya US$ 1.045,85/troy ons pada 3 Desember 2005. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular