Sempat Bergerak Flat, Dow Futures Kini Masuk ke Jalur Merah

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
11 May 2020 18:23
wall street
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada Jumat (8/5/2020) terperosok di jalur merah, menyusul kekhawatiran bahwa pembukaan kembali perekonomian AS bakal terlalu dini.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,6% pada pukul 06:00 waktu setempat (18:00 WIB), mengimplikasikan koreksi tipis indeks tersebut pada pembukaan nanti sebesar lebih dari 50 poin. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq-100 juga tertekan.

Korea Selatan mengumumkan adanya kluster baru penyebaran di kelab malam. Sementara itu, Singapura dan Jepang juga mengonfirmasi kasus baru.

"Dunia masih di jalur pembukaan kembali perekonomian, sebuah proses yang akan terakselerasi beberapa pekan ke depan," tutur Adam Crisafulli, pendiri Vital Knowledge, dalam laporan risetnya sebagaimana dikutip CNBC International.

Namun, da mengingatkan bahwa indeks S&P 500 sudah mengalami jenuh beli (overbought) dan rawan terkoreksi.

Indeks S&P 500 telah menguat lebih dari 33% sejak menyentuh level tertingginya sehari pada 23 Maret, berkat kenakan saham berkapitalisasi pasar besar sebesar 20% yakni Facebook, Amazon, Apple, Netflix, Alphabet (induk usaha Google) dan Microsoft.

Apple pada Jumat pekan lalu mengumumkan akan membuka kembali toko di AS pekan ini. The stores, Apple said, will have temperature checks and will limit the number of customers inside the store at once.

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte pekan lalu juga  mengumumkan rencana pelonggaran lockdown lebih dini dari rencana semula, jika wabah kian terkontrol. Sementara itu, Australia akan membuka kembali restoran, taman bermain, dan kolam renang umum mulai Jumat.

Saham-saham yang diuntungkan oleh pembukaan kembali perekonomian juga menguat, seperti misalnya MGM Resorts (melesat lebih dari 70%), sedangkan saham Disney melonjak 27,3% pada periode tersebut.

Meski demikian, ada risiko yang masih diperhitungkan pasar terutama terkait dengan kondisi sebenarnya perekonomian dan sejauh mana penurunan penyebaran wabah terjadi, sehingga pelaku pasar kini cenderung berhati-hati.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Dikerubuti Kabar Bagus, Wall Street Berpeluang Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular