
Waduh! Dirut Emiten Teknologi Ini kok Resign?

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten penyedia jasa teknologi, PT Envy Technologies Indonesia Tbk. (ENVY), baru mendapat kabar mengejutkan. Direktur Utama Envy yakni Mohd Sopiyan bin Mohd Rashdi, Warga Negara Malaysia, yang juga menggenggam saham perusahaan menyampaikan pengunduran diri sebagai direktur utama.
Ni Wayan Sukawidiani Resi, Corporate Secretary ENVY, mengatakan sehubungan dengan keterbukaan informasi mengenai pengunduran diri Direksi Envy Technologies Indonesia yang telah perseroan sampaikan pada Jumat, 8 Mei 2020, perseroan mempertegas kembali bahwa surat pengunduran diri Mohd Sopiyan bin Mohd Rashdi selaku Direktur Utama Perseroan telah diterima pada 6 Mei 2020.
"....dengan alasan kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan untuk melakukan pekerjaan secara optimal," katanya, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (11/5/2020).
Dihubungi Senin sore, Ni Wayan menjelaskan permohonan pengunduran diri tersebut akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang akan diselenggarakan paling lambat 90 hari setelah surat permohonan pengunduran diri dimaksud.
"Kalau dari perseroan saat ini, demikian info yang bisa disampaikan," kata Wayan dalam pesan singkatnya.
Dalam prospektus penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) tahun 2019, disebutkan Mohd Sopiyan adalah Warga Negara Malaysia, berusia 56 tahun. Memperoleh gelar Hon. In Accountancy dari Universitas Teknologi MARA, Malaysia pada 1988.
Dia menjabat sebagai direktur utama ENVY sejak tahun 2016. Riwayat pekerjaan di antaranya tahun 2005 sampai sekarang (2019), menjabat sebagai Ketua Komite Audit, Anggota Dewan Komisaris, Anggota Komite Nominasi & Anggota Komite Remunerasi di Advanced Systems Automation Ltd (ASA).
Selain itu, sejak tahun 2010 sampai sekarang (2019), dia menjabat sebagai Ketua Komite Audit, Anggota Dewan Komisaris, Anggota Komite Nominasi & Anggota Komite Remunerasi pada Dragon Group lnternational Ltd (Singapore Public Listed Company).
Selain itu, daftar pemegang saham per April 2020 menyebutkan Mohd Sopiyan masih memiliki saham ENVY sebanyak 13.791.780 saham, atau 0,76%. Nilai itu setara dengan Rp 1,64 miliar dengan asumsi harga saham ENVY pada penutupan Senin ini (11/5) di level Rp 119/saham.
ENVY masuk bursa pada 8 Juli 2019. Perseroan menggarap beberapa proyek baru tahun ini di antaranya Big Data pada Maret, IoT (internet of Things) pada Juni, proyek ASEAN dimulai Juni, dan untuk sistem perpajakan dimulai sejak Januari 2020.
Mengacu laporan keuangan, Envy mencatatkan laba bersih melonjak 79% menjadi Rp 5,61 miliar pada periode 9 bulan tahun 2019 atau per September 2019, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 yakni Rp 3,13 miliar.
Melonjaknya laba bersih perusahaan ditopang dengan pendapatan perseroan yang juga melesat menjadi Rp 121,41 miliar, atau tumbuh hingga 147% dibandingkan dengan per September 2018 yakni Rp 49,18 miliar.
"Dapat kami informasikan juga bahwa tidak terdapat dampak atas kejadian, informasi atau fakta material tersebut [pengunduran diri dirut] terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan," kata Ni Wayan.
(tas/tas) Next Article Ambles 58%, Saham Envy Technologies Disuspensi BEI