Bank Yudha Bhakti Rights Issue Rp 396 M, Asabri Ogah Serap

Market - tahir saleh, CNBC Indonesia
11 May 2020 16:37
Kantor Pelayanan ASABRI (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Kantor Pelayanan ASABRI (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB) akan melaksanakan Penawaran Umum Terbatas (PUT) III yakni menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 1.320.381.878 atau 1,32 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100/saham.

Adapun harga pelaksanaan rights issue ini ditetapkan Rp 300/saham sehingga potensi dana yang akan diraih Bank Yudha Bhakti mencapai Rp 396,11 miliar. Harga pelaksanaan tersebut lebih tinggi dari harga saham rata-rata BBYB pada Senin ini (11/5/2020) yakni Rp 233/saham.

Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin ini, setiap pemegang saham yang memiliki 14 saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 7 Juli 2020 pukul 16.00 WIB mempunyai 3 HMETD di mana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 300.


Jika saham baru yang ditawarkan dalam PUT III ini tidak seluruhnya diambil bagian atau dibeli oleh pemegang saham perseroan atau pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya, yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional.

Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa HMETD yang tidak dilaksanakan, maka terhadap seluruh HMETD yang tersisa tersebut tidak akan dikeluarkan saham dari portepel.

PT Akulaku Silvrr Indonesia selaku pemegang saham utama perseroan telah menyatakan kesanggupannya untuk melaksanakan hak yang dimilikinya untuk membeli saham baru yang diterbitkan dalam rangka PUT III.

Sementara PT Gozco Capital dan PT Asabri (Persero) telah menyatakan tidak akan melaksanakan HMETD dalam rangka PUT III.

"Akulaku Silvrr Indonesia menyatakan akan melaksanakan HMETD di mana komitmen PT Akulaku Silvrr Indonesia adalah untuk memiliki maksimum sebesar 24,99% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan," tulis prospektus BBYB, dikutip CNBC Indonesia.

Jika Akulaku, sesuai dengan komitmennya, dan seluruh pemegang saham lainnya selain Gozco Capital dan Asabri (yang tidak ikut menyerap), maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham BBYB setelah PUT III secara proforma adalah:

- PT Gozco Capital 19,61% (dari sebelumnya 21,76%)
- PT Asabri (Persero) sebesar 18,15% (dari 20,13%)
- Akulaku 24,99% (dari 24,08%)
- Yellow Brick Enterprise Ltd 13,13% (dari 12%)
- Investor publik 24,11% (dari 22,03%).


"Dana yang diperoleh dari hasil PUT III setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja pengembangan usaha Perseroan berupa penyaluran kredit dan kegiatan operasional perbankan lainnya," tulis manajemen BBYB.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) akan digelar pada 28 Juni mendatang untuk rencana PUT III ini. Adapun tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diprediksi bisa dikantongi pada 25 Juni.

Tanggal terakhir perdagangan saham perusahaan dengan HMETD di pasar reguler dan negosiasi yakni dijadwalkan 3 Juli dan di pasar tunai 7 Juli, sementara tanggal pencatatan di BEI yakni 9 Juli mendatang.

Sebagai informasi, Akulaku mengumumkan pencaplokan saham Bank Yudha pada 15 Maret 2019. Bank Yudha Bhakti juga menerima suntikan dana dari
fintech Akulaku itu sebesar Rp 500 miliar. Dana tersebut rencananya digunakan untuk melakukan terobosan pada penyaluran pinjaman baru.



[Gambas:Video CNBC]

 


Artikel Selanjutnya

Penuhi OJK, Modal Inti Bank Milik Akulaku Sudah Tembus Rp 1 T


(tas/hps)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading