Ini Daftar Saham yang Amsyong & Cuan Pekan Lalu

Haryanto, CNBC Indonesia
11 May 2020 08:51
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sepekan kemarin (week-on-week/WoW) sebesar 118,97 poin atau 2,59% ke level 4.597,43, juga memengaruhi kinerja saham-saham terkait.

Koreksi IHSG terjadi seiring dengan memburuknya sentimen pelaku pasar di tengah kekhawatiran akan kemungkinan terjadinya babak baru perang dagang AS-China jilid dua serta suramnya data ekonomi Tanah Air.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi pada perdagangan selama sepekan mencapai Rp 33,54 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) Rp 1,22 triliun di pasar reguler dan negosiasi.

Sementara penurunan IHSG juga terdorong oleh kinerja sejumlah saham yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

Saham-saham yang paling menurun sepekan kemarin di antaranya:

  1. PT Trimitra Propertindo Tbk (LAND) (-29,56%) pada Rp 224/saham. LAND bergerak di bidang usaha pengembangan, pengelolaan dan penyewaan properti yang meliputi apartemen, perhotelan, perkantoran, pusat perbelanjaan dan pusat rekreasi beserta fasilitasnya.
  2. PT Golden Flower Tbk (POLU) (-29,05%) pada Rp 635/saham. POLU bergerak di bidang industri tekstil dan garmen.
  3. PT Meta Epsi Tbk (MTPS) (-28,97%) pada Rp 206/saham. MTPS bergerak di bidang usaha rekayasa, pengadaan dan konstruksi.
  4. PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) (-24,31%) pada Rp 109/saham. JAST bergerak di bidang telekomunikasi.
  5. PT Nusantara Properti Internasional Tbk (NATO) (-24,14%) pada Rp 440/saham. NATO bergerak di bidang perhotelan dan pariwisata.

Kinerja saham-saham di atas terpicu oleh penyebaran pandemi virus corona, sehingga diterapkankannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) oleh sejumlah daerah guna menghambat laju penyebaran pandemi.


Penerapan PSBB tersebut berpotensi berdampak pada sejumlah sektor yang terkena kebijakan. Tak hanya perusahaan non terbuka, melainkan juga dampak dirasakan perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengingat beberapa emiten juga bergerak di sektor-sektor yang terimbas PSBB.

Selain itu, penurunan saham-saham juga terjadi di tengah laporan data Bank Indonesia (BI) yang menunjukkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada April 2020 sebesar 84,8. Turun drastis dari bulan sebelumnya yaitu 113,8 sekaligus menjadi yang terendah sejak Juli 2008.

"Melemahnya optimisme konsumen terutama disebabkan oleh menurunnya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, dengan penurunan terdalam pada indeks penghasilan saat ini dan ketersediaan lapangan kerja. Sementara di sisi ekspektasi, konsumen masih relatif optimis terhadap perkiraan kondisi ekonomi pada 6 bulan mendatang meskipun tidak sekuat perkiraan bulan sebelumnya. Optimisme tersebut ditopang oleh perkiraan penghasilan yang meningkat dan kegiatan usaha yang kembali membaik pada 6 bulan mendatang, seiring dengan perkiraan telah meredanya pandemi COVID-19 di Indonesia," sebut keterangan BI, Rabu (6/5/2020).

Rendahnya tingkat kepercayaan konsumen cenderung berkontribusi pada penjualan aset-aset investasi termasuk aset berisiko seperti saham.

Kendati terjadi penurunan di sejumlah saham komponen IHSG, namun ada pula saham-saham yang mengalami kenaikan atau menguat di tengah kebijakan pemerintah Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi melalui sejumlah kebijakan stimulus.

Saham-saham yang paling menguat sepekan kemarin di antaranya:

  1. PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS) (89,38%) pada Rp 428/saham. YPAS bergerak di bidang industri kemasan plastik atau industri dasar.
  2. PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) (46,32%) pada Rp 6.950/saham. POLL bergerak di bidang properti dan real estate.
  3. PT Royalindo Investa Wijaya Tbk (INDO) (40,38%) pada Rp 73/saham. INDO bergerak di bidang properti dan real estate.
  4. PT Jakarta International Hotels & Development Tbk (JIHD) (37,85%) pada Rp 590/saham. JIHD bergerak di bidang perhotelan dan pariwisata.
  5. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) (36,67%) pada Rp 246/saham. GIAA bergerak di bidang jasa angkutan udara niaga.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(har/har) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular