Rupiah Terus Diburu, Dolar Terjaga di Bawah Rp 15.000

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 May 2020 09:05
Warga menukarkan sejumlah uang di mobil kas keliling dari sejumlah bank yang terparkir di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Senin (13/5/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Investor sudah menerima kenyataan bahwa ekonomi kuartal II-2020 kemungkinan besar tidak bisa diselamatkan lagi. Kontraksi ekonomi (pertumbuhan negatif) akan terjadi di mana-mana.

Namun, ada harapan ekonomi bisa kembali bangkit pada kuartal berikutnya. Kebangkitan ekonomi terjadi seiring dibukanya keran aktivitas masyarakat setelah penerapan pembatasan sosial (social distancing) yang ketat selama berbulan-bulan.


AS, Spanyol, Jerman, India, dan berbagai negara lain sudah melonggarkan social distancing. Sejauh ini pelonggaran belum menyebabkan penambahan kasus baru yang signifikan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat jumlah kasus positif corona di seluruh dunia per 7 Mei 2020 adalah 3.672.238. Bertambah 83.465 dibandingkan per hari sebelumnya.

Meski begitu, persentase laju pertumbuhan harian kasus corona dalam tren melambat. Sejak 27 April, persentase kenaikan kasus sudah di bawah 3% per hari.

Rata-rata pertumbuhan kasus harian selama 20 Januari-7 Mei pun sudah di bawah 10%, tepatnya 9,95%. Artinya, kurva semakin melandai dan jika performa ini terus bertahan maka akan menurun dalam waktu yang tidak terlalu lama.




"Lajunya semakin melambat. Ini melahirkan optimisme bahwa mungkin kita akan segera menyentuh titik nadir dan setelah itu bisa bangkit," tegas Ed Moya, Senior Market Analyst di OANDA, seperti dikutip dari Reuters.

Oleh karena itu, sepertinya badai akan segera berlalu. Jika virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini semakin 'jinak', maka ekonomi kuartal III-2020 dan seterusnya akan mampu keluar dari jurang kontraksi.

Optimisme ini membuat investor kembali berkenan untuk masuk ke pasar keuangan negara-negara berkembang di Asia, termasuk Indonesia. Mendapat pasokan 'darah', rupiah pun bergairah dan bergerak menguat.



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular