Geram ke China, Trump: Corona Lebih Parah dari Serangan 9/11!

Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
07 May 2020 13:50
Trump tidak memakai masker saat berkunjung di pabrik Honeywell. AP/Evan Vucci
Foto: Trump tidak memakai masker saat berkunjung di pabrik Honeywell. AP/Evan Vucci
Jakarta, CNBC Indonesia - Virus corona (COVID-19) yang berasal dari Wuhan, China, harusnya tidak menjadi pandemi dunia seperti yang terjadi saat ini, bila bisa diatasi dari awal. Demikian keluhan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Pandemi COVID-19 yang terjadi di AS, menurut Trump, lebih parah dari serangan Jepang ke Pearl Harbor saat perang dunia II, dan serangan ke gedung World Trande Center di New York saat tragedi 9/11.

Pengaruh COVID-19 bukan hanya kepada korban manusia, tapi juga kejatuhan ekonomi. Di AS, pada kuartal I-2020 ekonominya tumbuh minus 4,8% akibat COVID-19 yang menghentikan aktivitas ekonomi.

Sejumlah negara di Eropa dan Asia mulai melonggarkan lockdown, dan berharap ekonomi bisa bergerak lagi. Namun sejumlah ahli mengingatkan, kebijakan jaga jarak (social distancing) tetap diperlukan sampai vaksin ditemukan.



Secara global, COVID-19 telah menginfeksi 3,7 juta orang dan menewaskan lebih dari 260.000 orang, yang seperempatnya dari AS.

"Ini seharusnya tidak terjadi. Ini bisa dihentikan di sumbernya, ini bisa dihentikan di China. Ini merupakan serangan terparah yang pernah kita terima. Ini lebih parah dari Pearl Harbor dan World Trade Center," tutur Trump, dilansir dari AFP, Kamis (7/5/2020).


Seperti diketahui, tragedi 9/11 di tahun 2001 menewaskan 3.000 orang. Sementara COVID-19 sejauh ini telah menewaskan 73.000 warga AS. Bahkan prediksinya hingga akhir Mei akan ada 100.000 orang yang meninggal di AS karena virus ini.

"Sampai vaksin ditemukan, atau ada sesuatu yang tidak terduga, maka musuh kita ini (virus corona) akan terus ada sampai berbulan-bulan atau bertahun-tahun," kata mantan Direktur Pencegahan dan Kontrol Penyakit AS, Tom Frieden.

Pandemi virus ini disebut menghantam infrastruktur kesehatan AS, bahkan banyak orang yang takur ke rumah sakit, seperti para imigran tak terdaftar.

Imigran ini takut dideportasi atau bahkan tak bisa membayar tagihan rumah sakit, hasilnya banyak dari mereka yang terinfeksi COVID-19 tak mendapatkan perawatan dan meninggal dunia.

[Gambas:Video CNBC]




(wed/wed) Next Article Trump Siap Luncurkan Medsos Tandingan Twitter

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular