
Meski Asing Masih Keluar, IHSG Coba Bangkit di Sesi II

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari Rabu ini (6/5/2020) cukup berfluktuasi dan ditutup koreksi 29,23 poin atau 0,63% ke level 4.600,91 di tengah aksi jual asing.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi tercatat Rp 2,91 triliun dengan investor asing masih melakukan jual bersih (net sell) mencapai Rp 127,9 miliar di pasar reguler dan negosiasi. Sementara volume transaksi sebanyak 3,7 miliar lembar saham dengan frekuensi sebanyak 342.343 kali transaksi.
Saham-saham yang menderita kerugian di antaranya saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) (-6,88%), PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) (-6,67%), PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) (-4,88%), sedangkan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) (-4,65%) dan PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) (-3,96%).
Sementara rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) untuk bulan April yang turun menjadi 84,8 di saat ekonom memperkirakan ke angka 109, dari posisi sebelumnya 113,18 turut membebani sentimen investor.
Koreksi IHSG sesi I juga dihiasi oleh komentar Wakil Ketua Federal Reserve Richard Clarida melansir dari CNBC Internasional yang mengatakan bahwa ekonomi AS mungkin membutuhkan lebih banyak dukungan fiskal dan moneter guna mengimbangi optimisme atas pembukaan kembali ekonomi.
Pada catatan pukul 12:30 WIB Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) kontrak berjangka (futures) menguat 0,52% pada 23.884 dan S&P 50 naik 0,5% menjadi 2.872, sedangkan Nasdaq Composite 100 naik 0,55% pada 8.973.
Pada perdagangan sesi II diperkirakan IHSG mencoba bangkit dari tekanan mengikuti bursa Wall Street Futures yang pada siang ini terpantau menguat.
Simak analisis teknikal di bawah ini.
![]() Analisis Teknikal |
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) periode satu jam (hourly) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support), berada di antara area pivot dan support, cenderung untuk bergerak turun dan menguji area support.
Level support terdekat berada di 4.585 dan berlanjut ke area 4.565. Sementara untuk merubah bias menjadi bullish perlu melewati resistance yang berada di area 4.635 hingga area 4.665.
Sementara indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) dengan garis MA yang berpotongan di atas area pivot cenderung bergerak turun atau melemah.
Selain itu, indikator Stochastic dengan menggunakan area titik jenuh jual (oversold) di bawah area 20 dan jenuh beli (overbought) di atas area 80, masih berada di atas area 20. Artinya pergerakan masih cenderung turun lebih lanjut hingga mencapai di bawah area 20 sebelum bisa bergerak rebound.
Secara keseluruhan, dari fundamental dengan sentimen yang cukup beragam dari rilis data IKK yang buruk hingga naiknya bursa Wall Street Futures dikombinasikan dengan teknikal melalui indikator BB yang menuju area support, maka pergerakan IHSG selanjutnya diprediksi masih terkoreksi sedikit atau terbatas.
Perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500