
Mungkin Sudah 'Price In'? PDB Rendah, IHSG Sesi I Bisa Hijau

Jakarta CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I ditutup menguat 0,25% ke level 4.617,18. Bursa saham domestik sempat goyang, setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 yang tercatat hanya 2,97%.
PDB kuartal I-2020 jauh di bawah konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia yaitu sebesar 4,33% Year-on-year (YoY) padahal dampak virus COVID-19 di Indonesia belum begitu terasa pada Triwulan I 2020.
Penurunan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia ini diakibatkan oleh rendahnya konsumsi rumah tangga karena adanya pemberlakuan PSBB di berberapa daerah di Indonesia sejak bulan Maret. Konsumsi rumah tangga sendiri turun dari 5,02% di Triwulan I 2019 menjadi 2,84% di Triwulan I 2020
Sementara itu, investor asing juga masih tampak melepas kepemilikan saham di bursa saham domestik pada perdagangan sesi I. Nilai net sell investor asing mencapai Rp 123 miliar di seluruh pasar.
Aksi jual asing terbanyak terjadi di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan penjualan bersih asing sebanyak Rp 48 Miliar.
Ketakutan investor asing melarikan dananya dari Indonesia ini bukan tidak beralasan, semakin panasnya tensi antara Amerika Serikat (AS) dan China bisa berlanjut menjadi perang dagang jilid II antara AS-China
Seperti kita ketahui pada 2019 silam sempat terjadi perang dagang antara AS dan China dimana AS menerapkan tariff untuk barang-barang yang diimpor dari China seperti peralatan industri dan produk makanan. Kebijakan ini dibakas China dengan mengenakan tariff kepada produk kacang kedelai, gula, gandum, dan berbagai produk lain yang diimpor dari AS
Perang dagang ini tentunya akan menghambat laju ekonomi kedua negara dan sebagai dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia, hal ini akan berdampak pada kondisi ekonomi global.
Sentimen positif dari pasar global yang sempat menyebabkan IHSG naik tadi pagi sebenarnya terus berlanjut tapi tidak mampu membendung besarnya tekanan jual dari investor asing. Harga minyak mentah dunia kembali naik sejak tadi pagi yaitu, minyak mentah WTI yang berhasil rally sebanyak 6,38% ke level 21,69 dan minyak mentah Brent yang terapresiasi ke sebesar 4,67% ke level 28,47
Kenaikan harga minyak mentah ini disebabkan oleh adanya pembukaan karantina di berberapa negara bagian di Amerika seperti di Texas, Florida, dan New Mexico. Pembukaan ini menyebabkan pabrik beroperasi kembali dan permintaan akan minyak mentah meningkat.
Bursa di Asia juga mencatatkan sedikit kenaikan pada penutupan perdagangan sesi 1IHSG. Hangseng Index Hongkong naik sebesar 0,84%, Straits Times Singapore terapresiasi sebesar 0,83%, sedangkan bursa Jepang masih tutup karena libur nasional.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp) Next Article IHSG Berhasil Menguat Meski Angka PDB Tidak Sesuai Harapan