Data PDB RI Rendah, IHSG Hijau & Asing Cuma Keluar Rp 132 M

tahir saleh, CNBC Indonesia
05 May 2020 11:46
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data terbaru pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan I-2020. Ekonomi Indonesia masih tumbuh 2,97% hingga pada triwulan I-2020 secara year on year (yoy).

Angka ini jauh lebih rendah dari konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan ekonomi domestik tumbuh 4,33% yoy pada periode Januari-Maret 2020, atau menjadi yang terendah sejak kuartal IV-2009.

Pada saat yang sama, merespons kabar ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,25% di level 4.617,19 di sesi I, dengan nilai transaksi Rp 2,95 triliun. Sebanyak 180 saham menguat, 169 turun, dan 153 saham stagnan, sisanya tidak diperdagangkan.

Menariknya, investor asing tidak begitu besar keluar dari pasar saham RI di sesi I net sell Rp 132,08 miliar di pasar reguler, sementara di pasar nego dan tunai asing masuk Rp 8,66 miliar. 


Kepala BPS Suhariyanto memaparkan pada triwulan I-2020 ada beberapa catatan peristiwa yang mempengaruhi PDB.  "Penyebaran covid-19 ini membuat ekonomi global terkontraksi," kata Suhariyanto, Selasa (5/4/2020).

Sementara, ekonomi beberapa mitra dagang Indonesia terkontraksi sebagai akibat adanya pembatasan aktivitas lockdown untuk mengendalikan penyerbaran Covid-19.

Harga komoditas migas dan hasil tambang pun pada triwulan I-2020 menunjukkan penurunan. "Jadi apa yang bisa dilihat adalah semua indikator terpengaruh Covid-19," kata Suhariyanto.

"Pada triwulan I-2020, ekonomi ini mengalami perlambatan yang sangat dalam."

Lebih lanjut, Indosurya Sekuritas dalam riset hariannya menilai, pergerakan IHSG masih terlihat bergerak melemah yang juga diiringi oleh sentimen dari pasar global dan regional yang sedang berada dalam tekanan.

"IHSG berpotensi bergerak melemah pada rentang 4.502 - 4.776," tulis Indosurya, dalam riset harian, Selasa (5/5/2020).

Sementara itu, PT Valbury Sekuritas juga mencermati, aktivitas manufaktur Indonesia mencatatkan kinerja terlemah sepanjang sejarah akibat pandemi Covid-19 membuat produksi dan permintaan lesu.


Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia di angka 27,5 pada April, atau menurun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 43,5. Angka tersebut menjadi yang terendah sepanjang pencatatan PMI yang dimulai sejak April 2011 dan sekaligus paling dalam dibandingkan negara di Asia seperti Jepang dan Korsel.

Dengan demikian, IHSG pada hari ini hingga sore diperkirakan akan melaju pada rentang support (batas bawah) 4.549/4.493/4.409 dan resistance (batas atas) 4.689/4.773/4.829.

[Gambas:Video CNBC]




(tas/hps) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular