
PDB RI Diramal Melambat di Q1, Was-was IHSG Merah Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Katalis pasar hari ini akan tertuju pada dirilisnya data mengenai pertumbuhan ekonomi (PDB) RI di kuartal pertama 2020 yang diperkirakan mengalami perlambatan sejalan dengan tren pertumbuhan ekonomi di beberapa negara yang tumbuh negatif karena pandemi Covid-19.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekonomi domestik tumbuh 4,33% year-on-year (YoY) pada periode Januari-Maret 2020, atau menjadi yang terendah sejak kuartal IV-2009.
Pada perdagangan Senin kemarin (4/5/2020), tekanan perang dagang yang kembali mencuat juga membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di zona merah 2,35% ke posisi 4.605,48 poin. Nilai transaksi mencapai Rp 6,90 triliun dengan pelaku pasar asing membukukan jual bersih Rp 121,60 miliar.
Indosurya Sekuritas menilai, pergerakan IHSG terlihat sedang bergerak melemah yang juga diiringi oleh sentimen dari pasar global dan regional yang sedang berada dalam tekanan, sedangkan jelang rilis data perekonomian PDB pada hari ini yang disinyalir berada dalam keadaan yang terkendali akan turut mewarnai pergerakan IHSG di hari ini.
"IHSG berpotensi bergerak melemah pada rentang 4.502 - 4.776," tulis Indosurya, dalam riset harian, Selasa (5/5/2020).
Sementara itu, PT Valbury Sekuritas juga mencermati, aktivitas manufaktur Indonesia mencatatkan kinerja terlemah sepanjang sejarah akibat pandemi Covid-19 membuat produksi dan permintaan lesu.
Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia di angka 27,5 pada April, atau menurun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 43,5. Angka tersebut menjadi yang terendah sepanjang pencatatan PMI yang dimulai sejak April 2011 dan sekaligus paling dalam dibandingkan negara di Asia seperti Jepang dan Korsel.
Selain itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Sri mengatakan dampak dari Covid-19 akan cukup parah terhadap perekonomian Indonesia, sehingga ada skenario terberat yang mungkin harus dihadapi Indonesia.
Pada skenario sangat berat, PDB Indonesia bisa minus 0,4%, sedangkan skenario berat tumbuh di 2,3%. Pada kuartal I-2020 ini diproyeksikan ekonomi bisa tumbuh ke 4,5%-4,7%.
"Pandemi covid-19 ini shock besar di kesehatan dengan ancaman kematian dan belum ditemukan vaksin dan obatnya," tulis Valbury, Selasa (5/5/2020).
Dengan demikian, IHSG diperkirakan akan melaju pada rentang support (batas bawah) 4.549/4.493/4.409 dan resistance (batas atas) 4.689/4.773/4.829.
(tas/tas) Next Article Jadi 'Korban' Corona, IHSG Ambles 6,9%, Asing Masih Kabur!