
Jadi Juara di April, Hari Ini Rupiah Dihajar Mata Uang Dunia
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
04 May 2020 15:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah merosot tajam melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (4/5/2020). Memburuknya sentimen pelaku pasar akibat perkembangan di luar dan dalam negeri membuat rupiah tertekan.
Begitu perdagangan hari ini dibuka, rupiah langsung melemah 0,74% di Rp 14.935/US$. 1 Jam kemudian, rupiah merosot lebih dari 2 kali lipat sebesar 1,59% di Rp 15.060/US$ yang menjadi level terlemah intraday hingga siang ini.
Setelah mencapai level tersebut, posisi rupiah sedikit membaik, berada di level Rp 15.050/US$ atau melemah 1,52% hingga penutupan perdagangan.
Pelemahan tajam rupiah pada hari ini sebenarnya bisa dimaklumi mengingat sebelumnya sudah membukukan quattrick alias penguatan 4 pekan beruntun melawan dolar AS.
Dengan quattrick tersebut, rupiah tentu saja juga menguat sepanjang bulan April. Tidak tanggung-tanggung, penguatan Mata Uang Garuda mencapai 9,05%, dan membukukan kinerja bulanan terbaik sejak Desember 2008, saat itu rupiah 9,21%.
Tidak hanya melawan dolar AS, tetapi melawan mata uang Asia dan Eropa rupiah juga menguat tajam di bulan April.
Melawan mata uang Asia, rata-rata penguatan rupiah di atas 8% di bulan April. Sementara melawan mata uang Eropa, rupiah menguat lebih dari 9% melawan euro dan dan franc Swiss, sementara melawan poundsterling dan krona Swedia menguat lebih dari 7%. Mata Uang Garuda hanya mencatat penguatan lebih dari 3% melawan dolar Australia.
Rupiah tanpa tanding, semua mata uang dunia dilibas di bulan April dan menjadi yang terbaik di dunia.
Penguatan tersebut tentunya memicu aksi ambil untung (profit taking) yang membuat rupiah melemah. Dampaknya rupiah "dihajar" ramai-ramai oleh mata uang dunia pada hari ini. Pelemahan paling besar melawan dolar Taiwan sebesar 1,91%, sementara pelemahan rupiah yang paling kecil melawan krona Swedia sebesar 0,91%.
Berikut pergerakan mata uang dunia melawan rupiah hingga pukul 15:15 WIB. Persentase pelemahan rupiah bisa saja berubah melawan mata uang selain dolar mengingat perdagangan di pasar spot masih berlangsung. Hanya perdagangan melawan dolar AS yang sudah berakhir pada pukul 15:00 WIB.
Begitu perdagangan hari ini dibuka, rupiah langsung melemah 0,74% di Rp 14.935/US$. 1 Jam kemudian, rupiah merosot lebih dari 2 kali lipat sebesar 1,59% di Rp 15.060/US$ yang menjadi level terlemah intraday hingga siang ini.
Setelah mencapai level tersebut, posisi rupiah sedikit membaik, berada di level Rp 15.050/US$ atau melemah 1,52% hingga penutupan perdagangan.
Dengan quattrick tersebut, rupiah tentu saja juga menguat sepanjang bulan April. Tidak tanggung-tanggung, penguatan Mata Uang Garuda mencapai 9,05%, dan membukukan kinerja bulanan terbaik sejak Desember 2008, saat itu rupiah 9,21%.
Tidak hanya melawan dolar AS, tetapi melawan mata uang Asia dan Eropa rupiah juga menguat tajam di bulan April.
Melawan mata uang Asia, rata-rata penguatan rupiah di atas 8% di bulan April. Sementara melawan mata uang Eropa, rupiah menguat lebih dari 9% melawan euro dan dan franc Swiss, sementara melawan poundsterling dan krona Swedia menguat lebih dari 7%. Mata Uang Garuda hanya mencatat penguatan lebih dari 3% melawan dolar Australia.
Rupiah tanpa tanding, semua mata uang dunia dilibas di bulan April dan menjadi yang terbaik di dunia.
Penguatan tersebut tentunya memicu aksi ambil untung (profit taking) yang membuat rupiah melemah. Dampaknya rupiah "dihajar" ramai-ramai oleh mata uang dunia pada hari ini. Pelemahan paling besar melawan dolar Taiwan sebesar 1,91%, sementara pelemahan rupiah yang paling kecil melawan krona Swedia sebesar 0,91%.
Berikut pergerakan mata uang dunia melawan rupiah hingga pukul 15:15 WIB. Persentase pelemahan rupiah bisa saja berubah melawan mata uang selain dolar mengingat perdagangan di pasar spot masih berlangsung. Hanya perdagangan melawan dolar AS yang sudah berakhir pada pukul 15:00 WIB.
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular