
Asing Mulai Masuk, IHSG Mencoba ke Zona Hijau Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Senin ini (4/5/2020) mencoba melenggang ke zona hijau kembali setelah investor asing mulai melakukan aksi beli bersih (net buy) di tengah optimisme penemuan obat virus corona.
Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Kamis (30/4/2020) yang sekaligus menjadi perdagangan akhir pekan, bursa saham Tanah Air IHSG ditutup melonjak 149,08 poin atau 3,26% ke level 4.716,40 dengan rentang harga tertinggi 4.726,77 dan terendah di 4.567,40. Pada hari Jumat pasar ditutup untuk liburan Hari Buruh atau May Day.
Berdasarkan catatan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi pada perdagangan Kamis kemarin sebesar Rp 10,31 triliun, dengan investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) mencapai Rp 431,65 miliar di seluruh pasar. Saham-saham yang naik ada 258 saham, stagnan sebanyak 146 dan yang turun 136 saham.
Saham-saham yang mengalami kenaikan di antaranya PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) (14,66%), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) (11,50%), PT Medco Energi International Tbk (MEDC) (10,84%), Sedangkan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) (10,53%) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 9,04%.
Sementara selama sepekan kemarin IHSG terapresiasi 4,9% menjadi yang terbaik di antara bursa utama Asia mengikuti kabar positif obat Remdesivir yang efektif untuk mengobati pasien Covid-19 dari perusahaan farmasi AS Gilead Sciences Inc.
Kabar perkembangan obat COVID-19 remdesivir produksi Gilead Science membuat selera risiko (risk appetite) investor kembali menyala. Mengutip CNBC International, kandidat obat COVID-19 yang sempat diragukan kemujarabannya tersebut menunjukkan hasil menjanjikan.
Gilead Science mengatakan bahwa lebih dari setengah dari pasien yang diuji dengan obat tersebut menunjukkan perbaikan dan bisa keluar dari rumah sakit dalam kurun waktu dua pekan saja.
Sementara bursa saham Wall Street yang merupakan acuan atau barometer dari bursa saham global pada penutupan perdagangan Jumat kemarin melemah di tengah kemungkinan babak baru perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Presiden AS, Donald Trump mengatakan bisa saja mengenakan bea masuk impor akibat penanganan virus corona yang dilakukan China sehingga menjadi pandemi.
Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 622,03 poin atau 2,6% menjadi 23.723,69, Nasdaq anjlok 284,60 poin atau 3,2% menjadi 8.604,95 dan S&P 500 merosot 81,72 poin atau 2,8% menjadi 2.830,71. Selama sepekan, indeks Dow Jones dan S&P 500 masing-masing turun 0,2%, sedangkan Nasdaq turun 0,3%.
Kelemahan di Wall Street sebagian mencerminkan reaksi negatif terhadap berita pendapatan dari Amazon (AMZN), saham perusahaan raksasa ritel online tersebut anjlok 7,6%. Penurunan tajam saham Amazon terjadi setelah perusahaan melaporkan laba kuartal pertama yang lebih lemah dari yang diperkirakan.
Pada catatan pukul 07:30 WIB Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) kontrak berjangka (futures) koreksi 1,4% menjadi 23.285, sedangkan indeks S&P 500 turun 1,43% ke 2.781 dan Nasdaq Composite 100 turun 1,5% pada 8.588.
Pada perdagangan pagi ini Senin (4/5/2020) penurunan di bursa saham Wall Street Futures kemungkinan menjadi penghambat untuk IHSG melenggang bebas ke zona hijau.
![]() Analisis Teknikal |
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support), berada di atas area pivot, cenderung untuk menyentuh area resistance. Namun penyempitan garis resistance dan support mengindikasikan pergerakan yang terbatas.
Level resistance berada di 4.775 dan berlanjut ke area 4.830. Sementara untuk merubah bias menjadi bearish perlu melewati support yang berada di area 4.610 hingga area 4.510.
Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) dengan garis MA yang sudah berpotongan di bawah area jenuh jual (oversold) cenderung bergerak naik terbatas bahkan bisa terjadi koreksi selama belum melewati garis pivot MACD.
Indikator Stochastic yang merupakan gambaran mengenai tren pergerakan dengan menggunakan area titik jenuh jual (oversold) di bawah area 20 dan jenuh beli (overbought) di atas area 80, menunjukkan oversold.
Secara keseluruhan, dari fundamental dengan sentimen positif merespon masuknya investor asing di tengah optimisme obat corona dikombinasikan dengan teknikal dengan Stochastic yang sudah oversold, maka pergerakan IHSG selanjutnya diprediksi untuk menguat terbatas tersandung pelemahan Wall Street Futures.
Perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/hps) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500