
Demi Harga Minyak Naik, Produsen AS Kompak Pangkas Produksi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemotongan produksi minyak di seluruh Amerika Serikat (AS) telah berhasil menghentikan penurunan harga minyak. Namun, keberlangsungan pemulihan harga minyak ini akan tergantung pada komitmen para produsen dalam memangkas produksi.
"Semua produsen harus menindaklanjuti dengan pemotongan produksi sesuai yang direncanakan jika ingin pemulihan harga berlanjut," kata Elisabeth Murphy, seorang analis di konsultan ESAI Energy.
Saat ini harga minyak mentah berjangka Nymex untuk Juni telah naik hampir US$ 8 per barel sejak 21 April, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di Midland, Texas, diperdagangkan pada US$ 3,35 per barel di atas harga minyak berjangka. Harganya telah naik dari harga diskon US$ 8,50 per barel pada akhir Maret.
Pemotongan produksi minyak mulai dilakukan berbagai perusahaan, seperti Exxon Mobil Corp, Chevron Corp dan ConocoPhillips, yang diperkirakan bakal memompa produksi lebih dari 500.000 barel per hari (bph) lebih rendah dari level yang direncanakan pada akhir kuartal kedua.
Sementara itu, Concho Resources Inc., salah satu produsen terbesar Permian Basin, berencana mempertahankan produksinya tetap utuh tahun ini meskipun sudah mulai mengurangi biaya bulan ini. Produksi Dakota Utara telah turun lebih dari 400.000 barel per hari, menurut negara bagian itu.
Murphy mengatakan, pemangkasan produksi di seluruh AS diperkirakan akan menyebabkan produksi pada Juni lebih rendah hampir 2 juta barel per hari dari produksi Januari.
Namun demikian, analis Goldman Sachs Group Inc. termasuk Damien Courvalin, menyebut ada kunci lainnya yang diperlukan dalam pemulihan harga, yaitu seberapa cepat permintaan membaik.
"Persediaan mulai menurun dengan cepat dengan tanda-tanda permintaan membaik bahkan sebelum langkah-langkah penguncian (lockdown) dilonggarkan," kata mereka dalam sebuah laporan.
(res) Next Article Arab & Rusia Kompak Kurangi Produksi, Harga Minyak Melesat 2%
