Bos OJK Sebut 3 Risiko Ini Harus Diwaspadai Sektor Keuangan

Monica Wareza, CNBC Indonesia
30 April 2020 15:42
OJK Press Video Conference - Perkembangan Industri Jasa Keuangan dan Kebijakannya (Youtube OJK)
Foto: OJK Press Video Conference - Perkembangan Industri Jasa Keuangan dan Kebijakannya (Youtube OJK)
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyebutkan ada tiga risiko yang perlu diwaspadai terkait dengan likuiditas di sektor jasa keuangan.

Risiko tersebut terkait dari dampak wabah corona (covid-19) yang sudah mempengaruhi sektor riil dan mulai berdampak pada sektor keuangan.

"Akibat covid-19 ini, sektor riil kita lihat sudah mulai beberapa sudah mulai mengalami permasalahan usahanya, sehingga suka tidak suka akan berdampak ke sektor keuangan," kata Wimboh saat rapat virtual dengan Komisi XI DPR, Kamis (30/4/2020).

Tiga risiko yang disebut Wimboh, pertama, likuiditas di sektor keuangan. Kedua, risiko pada nasabah itu sendiri tidak bisa bangkit cepat sehingga akan menimbulkan masalah keuangan yang ditunjukkan dengan kredit macet (non performing loan/NPL) tinggi. Ketiga, adalah solvency (kemampuan bayar) lembaga keuangan.

Terkait, likuiditas, Wimboh menjelaskan hampir semua sektor riil sudah kena dampak Covid-19, mulai dari sektor manufaktur hingga perdagangan dan jasa. Ini membuat banyak perusahaan tidak mampu membayar utang kepada bank.

"Bahkan nanti apabila Covid-19 selesai perlu injeksi modal kerja agar bisa cepat beroperasi kembali karena beberapa perusahaan sudah rumahkan karyawan, untuk memulai opening perlu beberapa bulan restart perusahaan. Ini pengaruh ke likuiditas perbankan, artinya nasabah akan bisa angsur kembali itu apabila sudah operasi normal," jelas Wimboh.

Wimboh mengatakan hingga saat ini belum ada kepastian kapan wabah Covid-19 bisa ditanggulangi. Meskipun ada prediksi pada Mei atau Juni bisa ditanggulangi.

"Berarti mungkin sampai akhir tahun ini adalah skenario yg harus kita persiapkan, bagaimana risiko likuiditas akan pengaruh ke sektor keuangan," jelas Wimboh.


[Gambas:Video CNBC]




(hps/hps) Next Article Belum Ada Tanda Pulih, OJK: Kredit Februari Terkontraksi 2%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular