
Banjir Sentimen Positif, Siap-siap IHSG Sesi II Melesat Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari Kamis ini (30/4/2020) menguat 118,16 poin atau 2,59% ke level 4.685,48 merespons kabar gembira seputar obat Covid-19.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi tercatat Rp 5,08 triliun dengan beli bersih (net buy) asing sebesar Rp 9,87 miliar di pasar reguler dan negosiasi. Sementara volume transaksi sebanyak 4,51 miliar saham dengan frekuensi sebanyak 275.972 kali transaksi.
Saham-saham yang mengalami kenaikan di antaranya saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) (13,61%), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) (9,71%), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) (9,36%), sedangkan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) (8,00%) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) (7,32%).
Apresiasi IHSG terjadi karena penguatan bursa saham Amerika Serikat yang menguat di tengah kabar perkembangan obat Covid-19 remdesivir produksi Gilead Science membuat risk appetite investor kembali menyala. Mengutip CNBC International, kandidat obat Covid-19 yang sempat diragukan kemujarabannya tersebut menunjukkan hasil menjanjikan.
Gilead Science mengatakan bahwa lebih dari setengah dari pasien yang diuji dengan obat tersebut menunjukkan perbaikan dan bisa keluar dari rumah sakit dalam kurun waktu dua pekan saja.
Penasihat kesehatan Gedung Putih Anthony Fauci pun membenarkan hal tersebut setelah obat itu diujikan pada 800 pasien Covid-19. Saat ini Food & Drug Administration (FDA) AS terus berdiskusi dengan Gilead agar remdesivir tersedia untuk pasien Covid-19 'secepat mungkin', begitu kata penasihat senior FDA Michael Felberbaum.
Kabar baik lainnya adalah janji bank sentral AS, The Fed yang akan tetap menjaga suku bunga acuan di kisaran 0-0,25% selama diperlukan untuk mendukung pembukaan lapangan kerja dan mencapai target inflasi di level 2%.
Pada perdagangan sesi II diperkirakan IHSG mencoba bertahan di zona hijau karena berita seputar obat virus corona dan pelonggaran karantina wilayah (lockdown) di Eropa dan negara bagian Amerika Serikat yang membuat sentimen pelaku pasar berangsur-ansur pulih.
Simak analisis teknikal di bawah ini.
![]() Analisis Teknikal |
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support), mencoba menyentuh area resistance, setelah melewati garis pivot, artinya pergerakan cenderung naik atau menguat.
Level resistance berada di 4.725 dan berlanjut ke area 4.770. Sementara untuk merubah bias menjadi bearish (tren menurun) perlu melewati support yang berada di area 4.600 hingga area 4.4530.
Sementara itu, indikator Commodity Channel Index (CCI) sebagai sinyal beli atau jual terlihat bergerak ke atas, tercermin dari garis CCI yang berwarna kuning yang naik menuju area pivot CCI.
Selain itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) dengan garis MA yang sudah berpotongan di bawah area jenuh jual (oversold) cenderung bergerak naik terbatas selama belum melewati garis pivot MACD.
Secara keseluruhan, dari fundamental dengan sentimen positif merespon kabar gembira obat virus corona dikombinasikan dengan teknikal yang mencoba menyentuh area resistance. Maka pergerakan IHSG selanjutnya diprediksi masih menguat, kendati terbatas dibandingkan kenaikan di sesi I.
IHSG perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500