
Sepi Sentimen, IHSG Sesi II Masih Menguat Terbatas

Jakarta, CNBC Indonesia - Performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sesi I hari Rabu ini (29/4/2020) menguat 19,73 poin atau 0,44% ke level 4.549,28 merespons eforia pembukaan lockdown (pembatasan wilayah) secara bertahap di sejumlah negara.
Sebelumnya pada awal perdagangan, IHSG dibuka stagnan dan menunjukkan sedikit penguatan, selang beberapa menit IHSG sedikit terkoreksi menuju level 4.523,95 yang menjadi harga terendah sesi I. Seiring berjalannya perdagangan, IHSG bangkit ke zona hijau dan bertahan hingga penutupan mengikuti jejak langkah bursa saham regional.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi tercatat Rp 2,86 triliun dengan jual bersih (net buy) asing sebesar Rp 199,87 miliar di pasar reguler dan negosiasi. Sementara volume transaksi sebanyak 3,26 miliar lembar saham dengan frekuensi sebanyak 274.521 kali transaksi.
Saham-saham yang mengalami kenaikan di antaranya saham PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) (11,66%), PT Indosat Tbk (ISAT) (6,86%), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) (6,38%), sedangkan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) (5,68%) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) (4,71%).
Apresiasi IHSG terjadi seiring penguatan bursa saham Amerika Serikat yang menguat di tengah optimisme berkelanjutan bahwa AS melihat "cahaya di ujung terowongan" dari puncak pandemi virus corona.
Sejumlah negara bagian seperti Georgia, Carolina Selatan dan Colorado telah menyatakan pembukaan kembali, sementara negara-negara bagian lain seperti New York telah mengumumkan rencana untuk memulai pembukaan kembali dalam beberapa minggu mendatang.
Pada perdagangan sesi II diperkirakan IHSG masih cenderung menguat terbatas karena sepinya sentimen penggerak pasar, sementara investor sekarang fokus pada pertemuan kebijakan dari bank sentral AS dan Eropa pada esok hari.
Simak analisis teknikal di bawah ini.
![]() Analisis Teknikal |
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support), mencoba melewati area pivot yang tergambar dari garis hijau, berarti cenderung naik setelah menyentuh area support pada perdagangan sebelumnya.
Level resistance berada di 4.565 dan berlanjut ke area 4.595. Sementara untuk merubah bias menjadi bearish perlu melewati support yang berada di area 4.530 hingga area 4.495.
Sementara itu, indikator Commodity Channel Index (CCI) sebagai sinyal beli atau jual terlihat bergerak ke atas, tercermin dari garis CCI yang berwarna kuning yang naik menuju area pivot CCI.
Selain itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) dengan garis MA yang sudah berpotongan di bawah area jenuh jual (oversold) cenderung bergerak naik terbatas selama belum melewati garis pivot MACD.
Secara keseluruhan, dari fundamental dengan sentimen positif merespon naiknya bursa Wall Street futures dikombinasikan dengan teknikal yang mencoba menyentuh area pivot. Maka pergerakan IHSG selanjutnya diprediksi masih menguat terbatas.
Perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500