BI Mulai Masuk Lelang Surat Utang, Berapa Nilainya?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
29 April 2020 09:22
Perry Warjiyo, Bank Indonensia.
Foto: Perry Warjiyo, Bank Indonensia.

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mulai masuk ke lelang obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN). Dalam lelang Selasa kemarin (28/4/2020), BI masuk dengan penawaran Rp 7,5 triliun.

"Kemarin, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengindikasikan target dari penerbitan SBN Rp 20 triliun, bisa dinaikkan sampai Rp 40 triliun. Bid [penawaran] yang masuk adalah Rp 44,4 triliun, bid to cover ratio 2,2 kali," kata Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam briefing Perkembangan Ekonomi Terkini, Rabu (29/4/2020).

Dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 1/2020, BI sudah diperkenankan masuk ke pasar perdana alias lelang SBN. Sebelumnya, BI hanya bisa membeli SBN di pasar sekunder.

Perry mengungkapkan, kesepakatan BI dengan Kemenkeu adalah BI yang berpusat di jalan MH Thamrin ini bisa membeli maksimal 25% dari target. Dengan target indikatif yang bisa mencapai Rp 40 triliun, berarti BI bisa membeli sampai Rp 10 triliun.


"Namun kami i
ngin mendahulukan pelaku pasar. Kami bid Rp 7,5 triliun. Jadi kemarin Rp 44,4 triliun itu Rp 7,5 triliun dari BI," kata Perry.

Dari lelang kemarin, pemerintah memutuskan untuk mengambil Rp 16,62 triliun atau di bawah target indikatif. Oleh karena itu, Perry mengungkapkan pemerintah membuka opsi lelang tambahan atau greenshoe option. Harga tidak berubah, sama seperti lelang perdana.

"Kemari yield (imbal hasil) rata-rata tertimbang SBN 10 tahun adalah 8,08%. Pemerintah saya dengar akan membuka lelang tambahan dengan harga seperti kemarin dengan target Rp 23,3 triliun. Di greenshoe option ini BI bisa mengajukan bid, sama seperti kemarin. Kemarin kami bid Rp 7,5 triliun, kami bisa bid sampai Rp 7,5 triliun. Tergantung pemerintah nanti yang diterima berapa," jelas Perry.



[Gambas:Video CNBC]




(aji/aji) Next Article Pemerintah Cari Utang Dolar Lagi, Uangnya Buat Buyback

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular