
Larimu Kencang Betul, Rupiah! Jadi Kepleset Kan...
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
28 April 2020 09:10

Pengenduran social distancing tidak hanya terjadi di AS. Mulai kemarin, pemerintah Spanyol telah memperbolehkan anak-anak di bawah usia 14 tahun untuk kembali beraktivitas. Maklum, virus corona memang lebih rentan menyebabkan gangguan kesehatan yang serius bagi para lanjut usia.
Perdana Menteri Pedro Sanchez mengungkapkan, pemerintah berencana untuk mengizinkan orang dewasa kembali beraktivitas paling cepat pada 2 Mei alias pekan depan. Dengan catatan, kasus corona di Spanyol terus terkendali dan tidak ada lonjakan.
"Kami tidak akan membuka begitu saja seluruh aktivitas. Harus bertahap, tidak bisa disamaratakan," kata Sanchez, sebagaimana diwartakan Reuters.
Mengutip data Kementerian Kesehatan, Perlindungan Konsumen, dan Kesejahteraan Rakyat Negeri Matador, jumlah kasus corona per 26 April adalah 236.199. Naik 4,22% dibandingkan posisi per hari sebelumnya.
Meski masih ada kenaikan, persentase laju pertumbuhan harian kasus corona di Spanyol sudah jauh membaik. Kenaikan 4,22% jauh lebih rendah dibandingkan rerata pertumbuhan harian selama 3 Maret-26 April yang mencapai 24,56%.
Perkembangan di AS, Spanyol, dan berbagai negara lainnya yang mulai berani membuka keran aktivitas ekonomi membuat optimisme investor menebal. Badai corona tidak akan datang selamanya, dia pasti akan berlalu. Ketika badai ini berlalu, maka ekonomi akan bangkit dan bisa kembali berlari kencang.
Harapan ini ditranslasikan dengan tingginya minat terhadap aset-aset berisiko. Tidak ada lagi istilah bermain aman, sehingga arus modal asing berkenan masuk ke pasar keuangan negara-negara berkembang Asia.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Perdana Menteri Pedro Sanchez mengungkapkan, pemerintah berencana untuk mengizinkan orang dewasa kembali beraktivitas paling cepat pada 2 Mei alias pekan depan. Dengan catatan, kasus corona di Spanyol terus terkendali dan tidak ada lonjakan.
"Kami tidak akan membuka begitu saja seluruh aktivitas. Harus bertahap, tidak bisa disamaratakan," kata Sanchez, sebagaimana diwartakan Reuters.
Mengutip data Kementerian Kesehatan, Perlindungan Konsumen, dan Kesejahteraan Rakyat Negeri Matador, jumlah kasus corona per 26 April adalah 236.199. Naik 4,22% dibandingkan posisi per hari sebelumnya.
Meski masih ada kenaikan, persentase laju pertumbuhan harian kasus corona di Spanyol sudah jauh membaik. Kenaikan 4,22% jauh lebih rendah dibandingkan rerata pertumbuhan harian selama 3 Maret-26 April yang mencapai 24,56%.
Perkembangan di AS, Spanyol, dan berbagai negara lainnya yang mulai berani membuka keran aktivitas ekonomi membuat optimisme investor menebal. Badai corona tidak akan datang selamanya, dia pasti akan berlalu. Ketika badai ini berlalu, maka ekonomi akan bangkit dan bisa kembali berlari kencang.
Harapan ini ditranslasikan dengan tingginya minat terhadap aset-aset berisiko. Tidak ada lagi istilah bermain aman, sehingga arus modal asing berkenan masuk ke pasar keuangan negara-negara berkembang Asia.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular