Larimu Kencang Betul, Rupiah! Jadi Kepleset Kan...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
28 April 2020 09:10
rupiah, bi
Ilustrasi Rupiah (REUTERS/Willy Kurniawan)
Saya sekali rupiah tidak (atau belum) mampu memanfaatkan situasi pasar yang sebenarnya sedang kondusif. Risk appetite investor meninggi, terlihat dari penguatan di bursa saham New York. Dini hari tadi waktu Indonesia, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 1,51%, S&P 500 bertambah 1,47%, dan Nasdaq Composite teangkat 1,11%.

Hari ini sentimen yang beredar cenderung positif terutama dari sisi eksternal. Investor bersemangat karena satu per satu negara mulai mengendurkan pembatasan sosial (social distancing) karena penularan virus corona yang mulai melambat.

Di AS, Negara Bagian Georgia, Montana, dan Mississppi mulai mengizinkan masyarakat kembali beraktivitas. Tiga negara bagian tersebut menyusul Alaska, Oklahoma, dan South Carolina yang sudah terlebih dulu menerapkan langkah serupa.

Presiden AS Donald Trump memang sudah memberi lampu hijau bagi negara bagian yang ingin melonggarkan social distancing. Syaratnya, tingkat penularan harus stabil rendah setidaknya dalam dua pekan.


Georgia, misalnya, sudah memenuhi syarat tersebut. Dalam 14 hari terakhir, data Departemen Kesehatan Georgia menyebutkan rata-rata persentase pertumbuhan kasus harian di negara bagian itu adalah 5,24%. Sudah jauh di bawah rata-rata pertumbuhan harian selama 13 Maret-27 April yang sebesar 30,65%.

 

"Saya tidak tahu apakah ini adalah langkah awal menuju aktivitas yang normal kembali. Namun setidaknya ini sudah suatu kemajuan," ujar Brian Mancuso, pemilik kedai Moe's Original BBQ di Georgia, seperti diberitakan Reuters.

Pandemi virus corona yang memaksa publik untuk #dirumahaja membuat roda perekonomian berjalan sangat lambat. Saking lambatnya bahkan Negeri Adidaya diperkirakan bakal mengalami resesi paling parah sejak Depresi Besar pada 1930-an.

Namun perlahan kekhawatiran itu hilang. Apalagi jika kemudian tidak ada gelombang serangan kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya. Aktivitas ekonomi akan kembali bergairah dan ekonomi tidak lagi terkontraksi (tumbuh negatif).



(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular