
Hari Ini Obligasi RI Drop, Kena Tekanan Ambil Untung

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah Indonesia pada hari ini, Senin (27/4/2020) melemah saat investor mulai berani masuk ke aset berisiko (risk appetite).
Pasar saham global pada perdagangan hari Senin ini, membukukan penguatan di tengah stimulus lanjutan yang digelontorkan oleh pemerintah dan bank sentral dunia guna memerangi pandemi virus corona terhadap perekonomian.
Penurunan dalam harga obligasi pemerintah hari ini senada dengan pelemahan yang terjadi di pasar surat utang negara maju dan berkembang, kendati bervariatif.
Data Refinitiv menunjukkan pelemahan harga surat utang negara (SUN) tercermin dari tiga seri acuan (benchmark). Ketiga seri tersebut adalah FR081 bertenor 5 tahun, FR0082 bertenor 10 tahun dan FR0080 bertenor 15 tahun, sementara FR0083 bertenor 20 tahun mengalami penguatan.
Hanya seri FR0083 yang bertenor 20 tahun yang menguat hari ini, dimana terjadi penurunan yield 2,7 basis poin (bps) menjadi 8,051%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield menjadi acuan keuntungan investor di pasar surat utang dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
Yield Obligasi Negara Acuan 27 Apr'20
Seri | Jatuh tempo | Yield 24 Apr'20 (%) | Yield 27 Apr'20 (%) | Selisih (basis poin) | Yield wajar PHEI 27 Apr'20 (%) |
FR0081 | 5 tahun | 7.25 | 7.272 | 2.20 | 7.5496 |
FR0082 | 10 tahun | 7.842 | 7.923 | 8.10 | 8.0303 |
FR0080 | 15 tahun | 8.007 | 8.009 | 0.20 | 7.9812 |
FR0083 | 20 tahun | 8.078 | 8.051 | -2.70 | 8.0397 |
Sumber: Refinitiv
Koreksi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) juga turun. Indeks tersebut turun 1,11 poin (0,42%) menjadi 265,71 dari posisi kemarin 266,82.
Pelemahan di pasar surat utang hari ini tidak senada dengan penguatn rupiah di pasar valas. Pada hari Senin ini (27/4/2020), Rupiah menguat 0,26% dari penutupan sebelumnya. Kini US$ 1 dibanderol Rp 15.310/US$ di pasar spot.
Obligasi RI Terburuk Kedua
Penurunan harga SUN senada dengan pelemahan di pasar surat utang pemerintah negara maju dan berkembang lainnya, kendati bervariatif. Di antara pasar obligasi negara yang dikompilasi Tim Riset CNBC Indonesia, SBN tenor 10 tahun menjadi yang terburuk kedua setelah Brasil.
Dari pasar surat utang negara maju dan berkembang terpantau bervariasi, yang kesemuanya mencatatkan tingkat yield variatif. Sementara surat utang negara yang paling menguat yaitu filipina, yang mengalami penurunan tingkat yield 17,8 basis poin (bps).
Hal tersebut mencerminkan investor global mulai masuk ke aset berisiko di tengah sejumlah stimulus lanjutan dari pemerintah dan bank sentral dunia.
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
Negara | Yield 24 Apr'20 (%) | Yield 27 Apr'20 (%) | Selisih (basis poin) |
Brasil (BB-) | 7.19 | 7.275 | 8.50 |
China (A+) | 2.512 | 2.521 | 0.90 |
Jerman (AAA) | -0.451 | -0.466 | -1.50 |
Prancis (AA) | 0.07 | 0.026 | -4.40 |
Inggris Raya (AA) | 0.284 | 0.303 | 1.90 |
India (BBB-) | 6.172 | 6.155 | -1.70 |
Jepang (A) | -0.018 | -0.033 | -1.50 |
Malaysia (A-) | 2.887 | 2.877 | -1.00 |
Filipina (BBB) | 3.72 | 3.542 | -17.80 |
Rusia (BBB) | 6.16 | 6.06 | -10.00 |
Singapura (AAA) | 1.006 | 1.006 | 0.00 |
Thailand (BBB+) | 1.25 | 1.27 | 2.00 |
Amerika Serikat (AAA) | 0.61 | 0.629 | 1.90 |
Afrika Selatan (BB+) | 10.88 | 10.955 | 7.50 |
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article Corona Terjang Ekspor Impor, Harga Obligasi RI Tak Berdaya