Sentimen Pekan Depan: Lockdown Dibuka, Pasar Membaik?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 April 2020 15:46
Ribuan Polisi Bersiaga di Manila yang Tengah Lockdown Imbas Corona. (AP/Aaron Favila)
Foto: Ribuan Polisi Bersiaga di Manila yang Tengah Lockdown Imbas Corona. (AP/Aaron Favila)
Sentimen keempat, ini mungkin yang paling utama, jangan lupa terus memperbarui berita dan data mengenai pandemi virus corona. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, jumlah pasien positif corona di seluruh dunia mencapai 2.719.897 orang per 25 April 2020. Bertambah 93.716 orang dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Sementara jumlah pasien meninggal dunia tercatat 187.705 orang. Bertambah 5.767 orang.

Rencananya, sejumlah negara bagian AS akan melanjutkan pelonggaran social distancing dan lockdown untuk membangkitkan kembali ekonomi yang mati suri. Beberapa negara Eropa seperti Jerman, Italia, dan Spanyol juga akan menempuh kasus serupa karena laju penyebaran virus corona yang semakin melambat.


Investor (dan seluruh warga dunia) perlu memantau perkembangan di negara-negara yang mulai melakukan pelonggaran social distancing dan lockdown. Perlu dicatat bahwa masih ada risiko penyebaran virus, sehingga jangan-jangan pelonggaran ini malah bisa menyebabkan serangan fase kedua (second outbreak).

Stephan Ludwig, Virolog di Universitas Muenster (Jerman), menilai pelonggaran social distancing dan lockdown masih terlalu berisiko jika diterapkan sekarang. Masalahnya, tanda perlambatan penyebaran virus masih sangat awal, ada kemungkinan perlambatan ini adalah alarm palsu (false alarm).

"Kita seperti sedang bermain api, kecil jadi kawan tetapi besar menjadi lawan. Hanya karena Anda sudah boleh pergi ke pertokoan bukan berarti tidak ada pembatasan dan bisa mengabaikan protokol kesehatan," tegas Ludwig, seperti dikutip dari Reuters.

Jadi, boleh saja kita bersuka-cita karena sepertinya badai sudah berlalu dan ekonomi siap bersemi kembali. Namun, risiko untuk datangnya badai kedua masih ada jika kita tidak pandai menjaga diri. Jangan terlalu larut dalam euforia dan tetap waspada.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular