
Gonjang-Ganjing Minyak Agak Reda, Dow Futures Lompat 300 Poin

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks saham acuan Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Rabu (22/4/2020), mengindikasikan bahwa bursa Negara Adidaya tersebut bakal melaju ke zona hijau.
Harga kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average menguat 300 poin, atau 1,3%, diiringi kenaikan kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq-100.
Kenaikan terjadi setelah gonjang-ganjing harga minyak di bursa berjangka mereda. Koreksi kontrak futures minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Juni kian surut dan kini diperdagangkan pada level US$ 11.33 per barel. Sementara itu, kontrak serupa minyak jenis Brent naik 0,3% menjadi US$ 19,39 per barel.
"Pekan ini investor menyadari bahwa meski krisis bisa segera membaik, dampak negatif dari ekonom yang dihentikan kian membesar dalam laju yang mengkhawatirkan. Tanpa permintaan untuk beberapa bulan, harga energi pun minus karena membengkaknya suplai minyak yang berlebih," tutur Jim Paulsen, Kepala Perencana Investasi t the Leuthold Group kepada CNBC International.
Investor juga memantau rilis kinerja keuangan emiten AS per Maret, di mana dampak wabah COVID-19 sudah tercermin di dalamnya. Harga saham IBM anjlok 3% setelah pendapatannya turun. Saham Coca-Cola drop 2,5% setelah volume penjualannya secara global dilaporkan merosot 25%.
Sebaliknya, saham Netflix menguat, setelah perseroan melaporkan lonjakan pengakses menjadi 15,8 juta orang, nyaris dua kali lipat dari target internal 8,2 juta. Sepanjang tahun berjalan, saham Netflix telah melesat 35%, karena investor yakin penjualan perseroan naik berkat kebijakan pembatasan sosial dan karantina wilayah (lockdown).
Dari ranah politik, anggota Senat dari Partai Republik dan Partai Demokrat pada Selasa memuluskan paket stimulus senilai US$ 484 miliar yang ditujukan pada sektor usaha kecil, rumah sakit, dan fasilitas pengetesan. DPR AS bakal mengesahkannya secepatnya pada Kamis.
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags) Next Article Dikerubuti Kabar Bagus, Wall Street Berpeluang Menguat