Terungkap! Jual Bank Maspion, Ini Rencana Besar Alim Markus

Houtmand P Saragih & Monica Wareza, CNBC Indonesia
20 April 2020 08:36
Wimboh Santoso OJK
Foto: Cantika Dinda / CNBC Indonesia
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan di tengah pandemi Covid-19 masih belum ada bank yang mengajukan rencana konsolidasi (merger dan akuisisi), baik bank lokal maupun bank asing, begitu juga lembaga keuangan lainnya. Namun OJK tetap membuka kesempatan bagi perusahaan tetap melakukan aksi korporasi.

"Belum ada [pengajuan]. Silahkan corporate action silahkan jalan sendiri," kata Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK dalam diskusi virtual dengan CNBC Indonesia, Kamis (16/4/2020).

Wimboh mengatakan konsolidasi perbankan ini ditujukan untuk menjaga agar kondisi bank tetap aman, sehingga ketika pemegang saham tak mampu lagi menyetorkan modal, ada baiknya untuk mencari mitra strategis.

"Itu kan corporate action silahkan ajalah, pemilik ga bisa setor kan suruh cari partner," imbuh dia.

Pernyataan berkaitan dengan mulai adanya aksi korporasi akuisisi perbankan RI oleh investor asing. Bank yang baru-baru mengumumkan rencana akuisisi adalah dua bank asal Thailand, yakni Bangkok Bank dan Kasikornbank. Masing-masing bank ini akan mengakuisisi bank dalam negeri yakni PT Bank Permata Tbk (BNLI) dan PT Bank Maspion Tbk (BMAS).

Sementara itu, dari dalam negeri PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) telah mengakuisisi dua bank sekaligus. Pertama adalah PT Bank Royal Indonesia yang dirampungkan pada November 2019. Bank BCA akan menguasai 99,99% saham Bank Royal dan sisanya BCA Finance.

Kemudian, bank milik grup Djarum ini juga mengakuisisi PT Rabobank Indonesia. Akuisisi ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian jual beli bersyarat (conditional sales purchase agreement/CSPA) antara kedua pihak pada 11 Desember 2019, namun masih harus mendapat persetujuan OJK.

(hps/hps)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular