
Mau Dicaplok Kasikornbank, Saham Bank Maspion Terbang 25%
Monica Wareza, CNBC Indonesia
16 April 2020 11:37

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) bakal melepas 30,01% sahamnya ke perusahaan asal Thailand, Kasikornbank Public Company Limited. Kedua perusahaan telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat (conditional sales and purchase agreement/CSPA) pada 13 April 2020 lalu.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kasikornbank melakukan pembelian ini melalui anak usahanya Kasikorn Vision Co. Ltd (KVision). Saham yang akan dibeli ini merupakan milik sejumlah pemegang saham eksisting baik korporasi maupun individual.
Setelah kabar resmi ini dipublikasikan, data BEI mencatat, pada perdagangan Kamis sesi I (16/4/2020), saham BMAS langsung meroket 25% di level Rp 320/saham dengan nilai transaksi Rp 36,89 miliar dan volume perdagangan 117.300 saham.
Hanya saja, tak ada investor asing masuk hari ini di BMAS, artinya semua transaksi dilakukan investor lokal. Dengan penguatan tajam hari ini, maka sepekan terakhir, saham BMAS terkerek 33,33%, sementara secara tahun berjalan atau year to date, saham BMAS minus 10,61% dengan kapitalisasi pasar Rp 1,42 triliun.
Mengacu data BEI, secara rinci, berikut kepemilikan saham yang akan dijual oleh Bank Maspion:
Transaksi ini nantinya akan diselesaikan setelah seluruh persyaratan dalam CSPA dipenuhi dan fit and proper pemegang saham disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Saat ini Kasikornbank telah memiliki 9,99% saham di Bank Maspion. Rencana pembelian saham ini telah disetujui oleh Bank of Thailand.
Mengacu situs resminya, Kasikornbank yang tercatat di Bursa Thailand (Stock Exchange of Thailand/SET) ini didirikan pada 8 Juni 1945, dengan modal awal hanya sebesar 5 juta baht Thailand dan hanya didukung 21 karyawan.
Kantor pertamanya adalah di Thanon Sua Pa. Bank yang fokus pada kredit pertanian ini menunjukkan kinerja yang sehat setelah hanya dalam 6 bulan beroperasi. Pada 31 Desember 1945, atau pada akhir periode akuntansi pertamanya, bank berkode saham KBANK ini mencatat total dana pihak ketiga (DPK) 12 juta baht Thailand, dengan aset saat itu hanya 15 juta baht.
Bandingkan dengan saat ini, memang terjadi pertumbuhan cukup pesat. Data situs resmi Kasikornbank mencatat, hingga Desember 2019, aset perusahaan sudah menembus 3.294 triliun baht atau setara US$ 109,3 miliar (Rp 1.748 triliun, asumsi kurs Rp 16.000/US$). Penyaluran kredit di 2019 mencapai 2 triliun baht atau setara US$ 66,4 miliar dan DPK 2,07 triliun baht, atau US$ 68,7 miliar.
Kasikornbank pertama kali masuk di Bank Maspion pada 28 Agustus 2017 dengan membeli 9,99% saham bank milik Grup Maspion yang didirikan oleh pengusaha lokal Alim Markus ini.
(tas/tas) Next Article Alim Markus Lepas Bank Maspion, Berapa Kira-kira Nilainya?
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kasikornbank melakukan pembelian ini melalui anak usahanya Kasikorn Vision Co. Ltd (KVision). Saham yang akan dibeli ini merupakan milik sejumlah pemegang saham eksisting baik korporasi maupun individual.
Setelah kabar resmi ini dipublikasikan, data BEI mencatat, pada perdagangan Kamis sesi I (16/4/2020), saham BMAS langsung meroket 25% di level Rp 320/saham dengan nilai transaksi Rp 36,89 miliar dan volume perdagangan 117.300 saham.
Mengacu data BEI, secara rinci, berikut kepemilikan saham yang akan dijual oleh Bank Maspion:
- PT Alim Investindo (kepemilikan 62,01%), akan menjual 602,50 juta saham atau setara dengan 13,56
- PT Maspion (kepemilikan 12,46 %), akan menjual 314,24 juta saham atau setara dengan 7,07%
- PT Husin Investama, melepas 125 juta saham atau setara dengan 2,81%
- PT Maspion Investindo melepas 109,37 juta saham atau setara dengan 2,46%
- Lima pemegang saham individual dengan total kepemilikan 182,36 juta saham atau 4,11%
Transaksi ini nantinya akan diselesaikan setelah seluruh persyaratan dalam CSPA dipenuhi dan fit and proper pemegang saham disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Saat ini Kasikornbank telah memiliki 9,99% saham di Bank Maspion. Rencana pembelian saham ini telah disetujui oleh Bank of Thailand.
Mengacu situs resminya, Kasikornbank yang tercatat di Bursa Thailand (Stock Exchange of Thailand/SET) ini didirikan pada 8 Juni 1945, dengan modal awal hanya sebesar 5 juta baht Thailand dan hanya didukung 21 karyawan.
Kantor pertamanya adalah di Thanon Sua Pa. Bank yang fokus pada kredit pertanian ini menunjukkan kinerja yang sehat setelah hanya dalam 6 bulan beroperasi. Pada 31 Desember 1945, atau pada akhir periode akuntansi pertamanya, bank berkode saham KBANK ini mencatat total dana pihak ketiga (DPK) 12 juta baht Thailand, dengan aset saat itu hanya 15 juta baht.
Bandingkan dengan saat ini, memang terjadi pertumbuhan cukup pesat. Data situs resmi Kasikornbank mencatat, hingga Desember 2019, aset perusahaan sudah menembus 3.294 triliun baht atau setara US$ 109,3 miliar (Rp 1.748 triliun, asumsi kurs Rp 16.000/US$). Penyaluran kredit di 2019 mencapai 2 triliun baht atau setara US$ 66,4 miliar dan DPK 2,07 triliun baht, atau US$ 68,7 miliar.
Kasikornbank pertama kali masuk di Bank Maspion pada 28 Agustus 2017 dengan membeli 9,99% saham bank milik Grup Maspion yang didirikan oleh pengusaha lokal Alim Markus ini.
(tas/tas) Next Article Alim Markus Lepas Bank Maspion, Berapa Kira-kira Nilainya?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular