
Giliran Obligasi Korporasi Terdampak, Penerbitan Bisa Sepi!

Jakarta, CNBC Indonesia - Penerbitan obligasi korporasi di tahun ini diprediksi akan sedikit menurun dibandingkan dengan realisasi penerbitan di tahun lalu. Penurunan ini diperkirakan akan mencapai 15%-25% secara year on year (YoY).
Associate Director Fixed Income PT Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Marutho mengatakan dengan ada pandemi Covid-19 saat ini akan berdampak pada pasar surat utang baik primary maupun secondary. Sebab banyak perusahaan yang akan terdampak langsung dan tak langsung dari kondisi saat ini.
"Pertumbuhan rata-rata industri pastinya tergantung. Rencana-rencana di awal tahun dan sebelum sangat besar sekali kemungkinan berubah," kata Ramdhan kepada CNBC Indonesia, Rabu (15/4/2020).
Dia menyebut, akan banyak perusahaan menunda untuk menerbitkan surat utang, terkecuali bagi perusahaan yang akan melakukan pembiayaan kembali (refinancing) utang-utangnya.
Selain itu, kemungkinan pemerintah yang diperkirakan akan lebih banyak menerbitkan surat utang negara (SUN) tahun ini diperkirakan juga akan menekan penerbitan corporate bonds.
Direktur Utama PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) atau Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), Yoyok Isharsaya mengatakan pihaknya telah merevisi turun prediksi penerbitan obligasi baru di tahun ini menjadi kisaran Rp 100 triliun-110 triliun sepanjang tahun ini.
Nilai tersebut turun jauh dari prediksi perusahaan di tahun lalu yang dipatok di angka Rp 170 triliun untuk nilai penerbitan di tahun ini, baik penerbitan baru maupun untuk keperluan refinancing.
Dia menyebut, sepanjang kuartal I-2020 saja nilai penerbitan hanya mencapai Rp 21,34 triliun, turun dari periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 30,39 triliun.
Belum lagi proyeksi perlambatan ekonomi yang disampaikan pemerintah di tahun ini bisa sampai -0,4% dalam skenario terburuk. Hal ini juga mempengaruhi proyeksi penerbitan surat utang.
"Jadi penerbitan obligasi korporasi tahun ini kemungkinan akan turun, dengan estimasi hanya untuk kebutuhan refinancing. Proyeksi yang mungkin ada dalam saat ini, ada di angka sekitar Rp 105 triliun, dengan range yang konservatif, yakni Rp 100 triliun sampai Rp 110 triliun," terang dia.
Menurut catatan PHEI, nilai obligasi korporasi yang akan jatuh tempo tahun ini nilainya mencapai Rp 105,6 triliun yang terdiri dari 177 seri.
(tas/tas) Next Article Siap-siap! Obligasi Korporasi Rp 8,5 T Bakal Guyur Pasar
