Bayangan Great Depression Kian Nyata, Rupiah Tak Bisa Apa-apa

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
16 April 2020 09:09
penukaran uang, rupiah
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/A Kristianto)
Itu dari dalam negeri. Ternyata ada pula faktor eksternal yang membuat investor kurang nyaman untuk bermain di aset-aset berisiko.

Tanda-tanda risk aversion (menghindari risiko) di pasar terlihat dari kinerja bursa saham New York. Dini hari tadi waktu Indonesia, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melemah 1,86%, S&P 500 ambles 2,2%, dan Nasdaq Composite jatuh 1,44%.


Investor ogah menyentuh instrumen berisiko akibat rilis data terbaru di AS. Pada Maret 2020, penjualan ritel di AS anjlok 8,7% dibandingkan bulan sebelumnya. Ini adalah koreksi terdalam sejak 1946!



"Para ekonom zaman sekarang tidak bisa membayangkan bagaimana kondisi saat Depresi Besar pada 1930-an. Namun saat ini mereka sudah bisa mendapatkan gambarannya," kata Chris Rupkey, Kepala Ekonom MUFG yang berbasis di New York, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Dalam proyeksi terbarunya, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam pada 2020 adalah -5,9%. Ini menjadi kontraksi terdalam sejak Depresi Besar.





(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular