Good Job Rupiah! Dolar Singapura Turun ke Bawah Rp 11.000/SG$

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
15 April 2020 15:12
dollar singapura
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah kembali menunjukkan keperkasaannya pada perdagangan Rabu (15/4/2020), kurs dolar Singapura kembali turun ke bawah Rp 11.000/SG$.

Stimulus moneter terbaru dari Bank Indonesia (BI) yang diumumkan Selasa sore menjadi "jamu" bagi rupiah untuk kembali perkasa. Sebaliknya, dolar Singapura mengalami tekanan akibat lonjakan kasus penyakit virus corona (Covid-19).

Pada pukul 14:30 WIB WIB, SG$ 1 setara Rp 10.967,45, dolar Singapura melemah 0,63% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Untuk diketahui, dolar Singapura mencapai rekor penutupan perdagangan termahal sepanjang sejarah Rp 11.511,04 pada 2 April lalu. Jika dilihat dari posisi tersebut hingga hari ini, Mata Uang Negeri Merlion sudah ambles 4,72%.



Gubernur BI, Perry Warjiyo, melalui video conference Selasa kemarin mengumumkan suku bunga (7 Day Reverse Repo Rate) tetap sebesar 4,5%, lending facility menjadi 5,25% dan deposit facility 3,75%.

Keputusan ini mempertimbangkan perlunya menjaga stabilitas eksternal di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang saat ini masih relatif tinggi, meskipun BI tetap melihat adanya ruang penurunan suku bunga dengan rendahnya tekanan inflasi dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi.

Tetapi Perry menegaskan untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional dari dampak Covid-19, Bank Indonesia akan meningkatkan pelonggaran moneter melalui instrumen kuantitas (quantitative easing).

"Untuk dukung upaya pemulihan ekonomi nasional, BI melakukan pelonggaran moneter," kata Perry, Selasa (14/4/2020).

"BI menurunkan GWM rupiah sebesar 200 bps untuk bank umum konvensional dan 50 bps untuk bank umum syariah. Berlaku 1 Mei 2020," imbuh Perry.

Perry mengatakan, dengan penurunan GWM tersebut maka akan tersedia likuiditas tambahan hingga Rp 102 triliun.

Selain itu BI juga melakukan ekspansi operasi moneter melalui penyediaan term-repo kepada bank-bank dan korporasi dengan transaksi underlying SUN/SBSN dengan tenor sampai dengan 1 (satu) tahun.

BI juga tidak memberlakukan kewajiban tambahan Giro untuk pemenuhan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) baik terhadap Bank Umum Konvensional maupun Bank Umum Syariah/Unit Usaha Syariah untuk periode 1 (satu) tahun, mulai berlaku 1 Mei 2020.

Perdagangan di pasar Indonesia sudah tutup saat Perry mengumumkan kebijakan tersebut, dampaknya baru terasa pada hari ini.



Sementara itu Kementerian Kesehatan Singapura kembali melaporkan penambahan kasus baru Covid-19 di atas 300 orang.

Singapura merupakan salah satu negara yang terpapar COVID-19 sejak awal kemunculannya, bahkan sempat menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak kedua setelah China. Tetapi, Singapura mampu meredam penyebarannya, hingga pertengahan Maret total jumlah kasus sekitar 200-an orang.

Tetapi setelahnya, Negeri Merlion menghadapi "serangan" virus corona gelombang kedua. Sebabnya, warga negara Singapura yang tinggal di Eropa maupun Amerika Serikat (AS) "mudik" setelah Eropa kemudian AS menjadi episentrum penyebaran COVID-19.

Dampaknya, Singapura mengalami lonjakan kasus, hingga hari ini jumlah kasus tercatat sebanyak 3.252 kasus, naik 1.500% lebih dibandingkan pertengahan Maret lalu.

Pada pekan lalu, Pemerintah Singapura sudah resmi menerapkan aturan "semi-lockdown" atau yang disebut dengan "circuit breaker". Warga diminta untuk tetap di rumah, tempat kerja ditutup mulai Selasa (7/4/2020) kemarin, dan sekolah diliburkan sehari setelahnya.

Hanya layanan penting seperti pasar, supermarket, klinik, rumah sakit, transportasi dan perbankan yang diperbolehkan buka. Status ini, menurut Perdana Menteri Lee Hsien Loong dilakukan guna memutus rantai penyebaran pandemi corona.

Kebijakan tersebut belum efektif meredam penyebaran virus corona. Penambahan kasus baru tiap harinya masih meningkat, bahkan mencapai rekor terbanyak 386 kasus pada 13 April lalu. Sementara Selasa kemarin, dilaporkan ada kasus baru sebanyak 334.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]





(pap/pap) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular