Lockdown Mulai Dibuka, Rupiah Lanjut Perkasa

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 April 2020 09:06
rupiah
Ilustrasi Rupiah (REUTERS/Willy Kurniawan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Pelonggaran karantina wilayah (lockdown) di sejumlah negara membuat investor semakin yakin bahwa pandemi virus corona akan berlalu dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Pada Rabu (15/5/2020), US$ 1 dihargai Rp 15.600 kala pembukaan perdagangan pasar spot. Rupiah menguat 0,06% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Kemarin, rupiah menutup perdagangan pasar spot dengan penguatan tipis 0,06% di hadapan dolar AS. Padahal mata uang Tanah Air hampir sepanjang hari berkubang di zona merah, baru menguat jelang penutupan lapak.

Dengan demikian, apresiasi rupiah sejak awal bulan ini sudah mencapai 4,23%. Sejauh ini, April adalah milik rupiah.


Penguatan rupiah kemungkinan akan berlanjut hingga penutupan pasar hari ini. Pasalnya, ada sebuah sentimen positif yang luar biasa besar sedang menghampiri pasar dan membuat investor semringah.

Di AS, Presiden AS Donald Trump berencana untuk melonggarkan aturan lockdown dan pembatasan sosial (social distancing) yang menandakan serangan virus corona atau Coronavirus Desease-2019/Covid 2019 sudah agak mereda di Negeri Paman Sam. Ya, kurva jumlah kasus positif corona di AS memang semakin mendatar.

US Centers for Desease Control and Prevention mencatat jumlah pasien positif corona di AS per 14 April adalah 579.005 orang. Naik 4,35% dibandingkan hari sebelumnya. Meski begitu, kenaikan 4,35% adalah laju paling rendah sejak 29 Februari. Juga jauh di bawah rata-rata kenaikan harian sejak 2 Januari-April yang sebesar 19,28%.




"Dalam beberapa hari ke depan, Bapak Presiden akan mengumumkan sejumlah pengumuman penting terkait aturan social distancing. Kami ingin membuat masyarakat kembali bekerja, kami ingin melakukannya secepat mungkin. Namun keselamatan tetap yang utama. Jadi kebijakan tersebut harus melihat data dari para ahli kesehatan" ungkap Lawrence 'Larry' Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, seperti diberitakan Reuters.


Saat ini, sudah 10 negara bagian yang siap untuk melonggarkan social distancing dan lockdown. Sepuluh negara bagian tersebut adalah New York, California, Oregon, Washington, New Jersey, Connecticut, Delaware, Pennsylvania, Massachusetts, dan Rhode Island.

"Tidak ada yang pernah mengalami hal seperti ini, tidak ada yang bisa memberikan jawaban. Mempertimbangkan aspek kesehatan dan ekonomi, mana yang lebih dulu? Dua-duanya," tegas Andrew Cuomo, Gubernur New York, seperti diberitakan Reuters.

Tidak hanya di AS, beberapa negara di Eropa pun tengah mempertimbangkan pelonggaran lockdown dan social distancing. Austria berencana untuk membuka kembali pusat perbelanjaan pada 1 Mei, jika situasi terus membaik.

Denmark, negara Eropa pertama yang menerapkan lockdown, akan membuka kembali sekolah dan tempat pentipan anak mulai 15 April. Namun kegiatan berkumpul lebih dari 10 orang dan penutupan restoran, kafe, pusat kebugaran, dan salon masih dilarang hingga 10 Mei.

Jerman, perekonomian terbesar di Benua Biru, mulai melonggarkan social distancing pada 14 April atas rekomendasi Akademi Nasional Ilmu Pengetahuan. Bahkan kalau situasi terus membaik, aktivitas masyarakat Negeri Panser akan kembali normal selepas musim liburan Hari Paskah.

Italia, salah satu episentrum penyebaran virus corona di Eropa, berencana mulai membuka pabrik-pabrik sebelum akhir April jika situasi memungkinkan. Namun lockdown secara umum masih berlaku hingga 3 Mei.


Berbagai kabar baik itu membuat investor kian percaya bahwa badai akan segera berlalu. Meski untuk bangkit berdiri masih butuh waktu, tetapi setidaknya pandemi virus corona yang mereda sudah menjadi sesuatu yang patut disyukuri.

"Pasar mulai punya ekspektasi bahwa ekonomi akan mulai bergulir kembali dalam waktu dekat. Ini karena pandemi virus corona sepertinya sudah mencapai puncak," kata Peter Cardillo, Chief Market Economist di Spartan Capital Securites yang berbasis di New York, seperti diberitakan Reuters.



TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular