Internasional

Ngeri! Jadi Episentrum Corona, AS Mau Longgarkan Shutdown

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
14 April 2020 17:03
A staff member blocks the view as a person is taken by a stretcher to a waiting ambulance from a nursing facility where more than 50 people are sick and being tested for the COVID-19 virus, Saturday, Feb. 29, 2020, in Kirkland, Wash. Health officials reported two cases of COVID-19 virus connected to the Life Care Center of Kirkland. One is a Life Care worker, a woman in her 40s who is in satisfactory condition at a hospital, and the other is a woman in her 70s and a resident at Life Care who is hospitalized in serious condition. Neither have traveled out of the country. (AP Photo/Elaine Thompson)
Foto: Pasien Corona di AS (AP/Elaine Thompson)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepuluh gubernur dari berbagai negara bagian Amerika Serikat (AS) sedang merundingkan rencana untuk melonggarkan kebijakan pembatasan aktivitas termasuk bisnis (shutdown) yang diterapkan bulan lalu untuk menekan penyebaran virus corona (COVID-19).

Para gubernur menyebut alasan merundingkan rencana itu adalah karena kasus baru corona mulai menurun dan ekonomi adalah hal yang penting. Rencana itu sendiri dirundingkan pasca Presiden Donald Trump menyatakan keputusan untuk memulai kembali ekonomi ada di tangannya.



Negara-negara bagian yang mempertimbangkan pengangkatan pembatasan terbagi dalam dua kelompok, yaitu barat dan timur. Kelompok gubernur Northeastern yang dipimpin New York, beranggotakan New Jersey, Connecticut, Delaware, Pennsylvania, dan Rhode Island.

Sementara kelompok lainnya dibentuk oleh negara bagian California, Oregon dan Washington. Massachusetts secara terpisah telah mengatakan akan bergabung dengan koalisi Pantai Timur (East Coast).

"Tidak ada yang pernah mengalami ini sebelumnya, tidak ada yang punya semua jawaban," kata Gubernur New York Andrew Cuomo selama panggilan konferensi terbuka dengan lima gubernur lainnya.

"Mengatasi kesehatan masyarakat dan ekonomi: Mana yang lebih dulu? Keduanya adalah yang pertama." tambah gubernur yang wilayahnya telah menjadi pusat pandemi corona di AS itu.



Selain mereka, tiga negara di Pantai Pasifik juga telah mengumumkan rencana untuk mengikuti pendekatan tersebut, sebagaimana dilaporkan Reuters. Namun demikian, mereka mengatakan masih perlu melihat penurunan dalam tingkat penyebaran virus secara lebih seksama sebelum membuka kembali aktivitas dalam skala besar.

Pengumuman ini cukup menggemparkan mengingat AS saat ini menjadi negara dengan kasus corona terbanyak di dunia. Menurut Worldometers, Negeri Paman Sam saat ini memiliki 587.173 kasus COVID-19. Dari jumlah itu, 23.644 orang meninggal dan 36.948 sembuh.

[Gambas:Video CNBC]


(res/res) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular