
Lockdown Mulai Dibuka, Rupiah Lanjut Perkasa
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 April 2020 09:06

Saat ini, sudah 10 negara bagian yang siap untuk melonggarkan social distancing dan lockdown. Sepuluh negara bagian tersebut adalah New York, California, Oregon, Washington, New Jersey, Connecticut, Delaware, Pennsylvania, Massachusetts, dan Rhode Island.
"Tidak ada yang pernah mengalami hal seperti ini, tidak ada yang bisa memberikan jawaban. Mempertimbangkan aspek kesehatan dan ekonomi, mana yang lebih dulu? Dua-duanya," tegas Andrew Cuomo, Gubernur New York, seperti diberitakan Reuters.
Tidak hanya di AS, beberapa negara di Eropa pun tengah mempertimbangkan pelonggaran lockdown dan social distancing. Austria berencana untuk membuka kembali pusat perbelanjaan pada 1 Mei, jika situasi terus membaik.
Denmark, negara Eropa pertama yang menerapkan lockdown, akan membuka kembali sekolah dan tempat pentipan anak mulai 15 April. Namun kegiatan berkumpul lebih dari 10 orang dan penutupan restoran, kafe, pusat kebugaran, dan salon masih dilarang hingga 10 Mei.
Jerman, perekonomian terbesar di Benua Biru, mulai melonggarkan social distancing pada 14 April atas rekomendasi Akademi Nasional Ilmu Pengetahuan. Bahkan kalau situasi terus membaik, aktivitas masyarakat Negeri Panser akan kembali normal selepas musim liburan Hari Paskah.
Italia, salah satu episentrum penyebaran virus corona di Eropa, berencana mulai membuka pabrik-pabrik sebelum akhir April jika situasi memungkinkan. Namun lockdown secara umum masih berlaku hingga 3 Mei.
Berbagai kabar baik itu membuat investor kian percaya bahwa badai akan segera berlalu. Meski untuk bangkit berdiri masih butuh waktu, tetapi setidaknya pandemi virus corona yang mereda sudah menjadi sesuatu yang patut disyukuri.
"Pasar mulai punya ekspektasi bahwa ekonomi akan mulai bergulir kembali dalam waktu dekat. Ini karena pandemi virus corona sepertinya sudah mencapai puncak," kata Peter Cardillo, Chief Market Economist di Spartan Capital Securites yang berbasis di New York, seperti diberitakan Reuters.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
"Tidak ada yang pernah mengalami hal seperti ini, tidak ada yang bisa memberikan jawaban. Mempertimbangkan aspek kesehatan dan ekonomi, mana yang lebih dulu? Dua-duanya," tegas Andrew Cuomo, Gubernur New York, seperti diberitakan Reuters.
Tidak hanya di AS, beberapa negara di Eropa pun tengah mempertimbangkan pelonggaran lockdown dan social distancing. Austria berencana untuk membuka kembali pusat perbelanjaan pada 1 Mei, jika situasi terus membaik.
Jerman, perekonomian terbesar di Benua Biru, mulai melonggarkan social distancing pada 14 April atas rekomendasi Akademi Nasional Ilmu Pengetahuan. Bahkan kalau situasi terus membaik, aktivitas masyarakat Negeri Panser akan kembali normal selepas musim liburan Hari Paskah.
Italia, salah satu episentrum penyebaran virus corona di Eropa, berencana mulai membuka pabrik-pabrik sebelum akhir April jika situasi memungkinkan. Namun lockdown secara umum masih berlaku hingga 3 Mei.
Berbagai kabar baik itu membuat investor kian percaya bahwa badai akan segera berlalu. Meski untuk bangkit berdiri masih butuh waktu, tetapi setidaknya pandemi virus corona yang mereda sudah menjadi sesuatu yang patut disyukuri.
"Pasar mulai punya ekspektasi bahwa ekonomi akan mulai bergulir kembali dalam waktu dekat. Ini karena pandemi virus corona sepertinya sudah mencapai puncak," kata Peter Cardillo, Chief Market Economist di Spartan Capital Securites yang berbasis di New York, seperti diberitakan Reuters.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular