
Efek Corona Diyakini Terbatas, Dow Futures Bertahan Menghijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks saham Amerika Serikat (AS) masih bertahan di jalur positif jelang pembukaan perdagangan Selasa (14/4/2020), menyambut rilis laporan keuangan emiten kakap Negara Adidaya tersebut.
Pada pukul 7:25 waktu setempat (18:25 WIB), Dow Jones Industrial Average futures naik 259 poin mengindikasikan kenaikan indeks acuan utama bursa AS tersebut sebesar 292 poin. Kontrak berjangka S&P 500 dan Nasdaq 100 juga tercatat menguat.
Musim laporan keuangan akan dimulai pada hari Selasa, dengan emiten JPMorgan Chase, Wells Fargo dan Johnson & Johnson akan melaporkan kinerja keuangan pagi hari waktu setempat nanti. Rilis tersebut akan memberikan gambaran efek COVID-19 terhadap kinerja mereka.
Refinitiv mencatat pertumbuhan pendapatan emiten yang menjadi konstituen indeks S&P 500 diprediksi turun 10,2% pada kuartal pertama tahun ini. Ada juga proyeksi yang lebih buruk mengingat tingginya ketidakpastian seputar efek wabah COVID-19 terhadap kinerja mereka.
Untuk kuartal pertama, ada 88 konstituen S&P 500 yang terindikasi mencetak laba negatif jelang rilis kinerja resminya. Bahkan perusahaan-perusahaan dengan kapitalisasi besar telah melaporkan pendapatan selama setahun penuh.
"Pasar keuangan mulai berpandangan positif atas outlook ke depan... pemulihan awal kebanyakan didorong kebijakan pemerintah, tetapi optimisme lebih besar sepekan terakhir setidaknya sebagian terkait dengan perkembangan virus itu," kata Ekonom Kepala Goldman Sachs Jan Hatzius, dalam laporan risetnya, sebagaimana dikutip CNBC International.
Pada hari Senin, kasus virus corona baru yang terkonfirmasi di AS telah meningkat setidaknya 580.000 orang, lebih banyak daripada negara lain di dunia, dengan korban jiwa berjumlah lebih dari 22.800 orang menurut data dari Universitas Johns Hopkins.
Gubernur New York Andrew Cuomo optimistis dengan pengendalian wabah COVID-19 di wilayahnya, yang menjadi pusat pandemi di AS dengan 10.000 kematian. Dia mengatakan bahwa "yang terburuk telah berakhir ... jika kita terus menjadi lebih bijak ke depan."
Presiden AS Donald Trump dalam konferensi pers Senin mengatakan bahwa pertumbuhan kasus pasien virus korona strain baru menunjukkan kestabilan, menjadi "bukti nyata" bahwa program pemerintah membuahkan hasil.
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags) Next Article Corona Terus Aktif, Dow Futures Terindikasi Melemah 600 Poin