
Dow Futures Menguat Malu-Malu, Merespons Manuver Trump

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kontrak berjangka (futures) indeks saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (10/8/2020) menguat tipis, merespons perintah eksekutif Presiden AS Donald Trump untuk mengucurkan stimulus yang mash problematis.
Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average naik 70 poin dan mengindikasikan indeks acuan bursa saham AS tersebut bakal menguat 60 poin pada pembukaan. Kontrak serupa indeks S&P 500 relatif flat, sedangkan kontrak Nasdaq melemah 0,1%.
Langkah sepihak Trump melanjutkan distribusi tunjangan pengangguran yang telah habis masa berlakunya, menunda pembayaran pinjaman kuliah ke tahun 2020, memperpanjang moratorium penyitaan kredit property dan menyediakan libur pajak penghasilan (Pph).
Namun demikian, tunjangan pengangguran akan dilanjutkan meski dengan besaran lebih kecil, yakni senilai US$ 400 per minggu, atau lebih kecil dari nilai sebelumnya sebesar US$ 600 per pekan.
Manuver politik Trump diambil setelah para politisi kedua kubu partai di Kongres gagal mencapai kesepakatan soal paket stimulus pekan lalu. Beberapa tunjangan yang diteken dalam paket sebelumnya berakhir pada Juli, memicu ketakpastian seputar prospek ekonomi AS ke depan.
Namun, langkah tersebut mengundang problem secara hukum, karena aksi Trump berkonsekuensi pada mengucurnya belanja federal, yang dikontrol Kongres. Partai Demokrat ngotot tak mendukung paket stimulus jika nilai tunjangannya di bawah $600 per pekan.
"Tebing fiskal masih merepresentasikan risiko tekanan pada Agustus," tutur Aneta Markowska, Kepala Ekonom Keuangan Jefferies, sebagaimana dikutip CNBC International. Dia menilai dukungan fiskal putaran kedua bakal diperlukan untuk menciptakan momentum positif.
Pembukaan kembali sekolah, bahkan jika terbatas di beberapa negara akan memperkuat momentum positif yang ada dengan memicu belanja back-to-school dan memungkinkan para orang tua untuk kembali bekerja pada September, ujar Aneta dalam laporan risetnya.
Indeks Dow Jones naik 3,8% pekan lalu, menjadi reli mingguan terbesar sejak Juni. Indeks S&P 500 naik 2,5% berbarengan dengan reli indeks Nasdaq. Kenaikan tersebut ditopang saham Facebook, Apple dan Microsoft, yang kompak menguat lebih dari 3% pekan lalu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Cenderung Flat Jelang Rilis Klaim Pengangguran