
Bursa Saham Asia Berbunga-bunga, IHSG Ikut Semringah
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
14 April 2020 09:22

Pasar saham global memang sudah memperlihatkan adanya tanda-tanda kembali ke pola pergerakan yang normal. Volatilitas sudah berangsur turun. Namun investor masih terus mencermati perkembangan kasus corona baik di luar maupun di dalam negeri.
Secara global, kemarin lonjakan kasus corona kembali terjadi. Dalam sehari jumlah kasus baru yang dilaporkan secara global mencapai 172 ribu menjadikan total kasus mencapai 1,92 juta secara kumulatif hingga hari ini. Padahal sejak awal April, jumlah pertambahan kasus baru secara global juga cenderung melandai.
Sementara dari dalam negeri, pertambahan jumlah kasus per harinya kini sudah mencapai angka lebih dari 300. Mengacu pada data Kementerian Kesehatan RI, hingga kemarin (13/3/2020) jumlah orang yang terinfeksi corona di tanah air mencapai 4.557. Sebanyak 399 orang meninggal dan 380 orang dinyatakan sembuh.
Lonjakan kasus yang terjadi di dalam dan luar negeri memang perlu diwaspadai, jika tren kasus bertambah signifikan lagi maka kemungkinan besar bisa menekan gerak saham global dan lokal.
Jumlah kasus meningkat dengan signifikan, jumlah orang yang sembuh dan meninggal juga meningkat. Untuk menekan laju pertambahan kasus, sebagian besar wilayah Jabodetabek sudah mengantongi izin untuk menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga dua pekan ke depan.
Bagaimanapun juga investor masih terus mencermati upaya serta efektivitas kebijakan pemerintah dalam menangani virus corona. Gerak IHSG memang tidak se-liar dulu. Namun IHSG masih labil. Sejak awal tahun, IHSG masih terkoreksi sebesar 26,6% dan asing masih membukukan net sell sebesar Rp 12, 3 triliun.
Sentimen dari dalam negeri juga datang dari Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral tanah air. Hari ini pukul 14.00 WIB nanti, Gubernur Perry Warjiyo akan kembali mengumumkan tingkat suku bunga acuan.
Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia menunjukkan suku bunga acuan akan kembali di pangkas 25 bps ke 4,25%. Ruang pemangkasan suku bunga memang masih ada jika berkaca pada inflasi serta tingkat agresivitas bank sentral global.
Namun kali ini Perry Warjiyo dan sejawat akan lebih berhati-hati dalam menentukan suku bunga acuan dan akan benar-benar mempertimbangkannya dengan matang. Keputusan BI juga akan menjadi sentimen yang turut menggerakkan pasar hari ini. Apakah Geng Thamrin akan kembali memangkas suku bunga kita nantikan saja bagaimana upaya bank sentral tanah air untuk menyelamatkan perekonomian dalam negeri.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Secara global, kemarin lonjakan kasus corona kembali terjadi. Dalam sehari jumlah kasus baru yang dilaporkan secara global mencapai 172 ribu menjadikan total kasus mencapai 1,92 juta secara kumulatif hingga hari ini. Padahal sejak awal April, jumlah pertambahan kasus baru secara global juga cenderung melandai.
Sementara dari dalam negeri, pertambahan jumlah kasus per harinya kini sudah mencapai angka lebih dari 300. Mengacu pada data Kementerian Kesehatan RI, hingga kemarin (13/3/2020) jumlah orang yang terinfeksi corona di tanah air mencapai 4.557. Sebanyak 399 orang meninggal dan 380 orang dinyatakan sembuh.
Jumlah kasus meningkat dengan signifikan, jumlah orang yang sembuh dan meninggal juga meningkat. Untuk menekan laju pertambahan kasus, sebagian besar wilayah Jabodetabek sudah mengantongi izin untuk menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga dua pekan ke depan.
Bagaimanapun juga investor masih terus mencermati upaya serta efektivitas kebijakan pemerintah dalam menangani virus corona. Gerak IHSG memang tidak se-liar dulu. Namun IHSG masih labil. Sejak awal tahun, IHSG masih terkoreksi sebesar 26,6% dan asing masih membukukan net sell sebesar Rp 12, 3 triliun.
Sentimen dari dalam negeri juga datang dari Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral tanah air. Hari ini pukul 14.00 WIB nanti, Gubernur Perry Warjiyo akan kembali mengumumkan tingkat suku bunga acuan.
Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia menunjukkan suku bunga acuan akan kembali di pangkas 25 bps ke 4,25%. Ruang pemangkasan suku bunga memang masih ada jika berkaca pada inflasi serta tingkat agresivitas bank sentral global.
Namun kali ini Perry Warjiyo dan sejawat akan lebih berhati-hati dalam menentukan suku bunga acuan dan akan benar-benar mempertimbangkannya dengan matang. Keputusan BI juga akan menjadi sentimen yang turut menggerakkan pasar hari ini. Apakah Geng Thamrin akan kembali memangkas suku bunga kita nantikan saja bagaimana upaya bank sentral tanah air untuk menyelamatkan perekonomian dalam negeri.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Pages
Most Popular