
Ada Survei Sebut Emas Bullish Pekan Ini! Ke Mana Arahnya?
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
13 April 2020 14:42

Secara teknikal, emas berpeluang kembali menguat melihat indikator rerata pergerakan harian (Moving Average/MA) 50 hari, MA 100 hari, dan MA 200 hari, sehingga outlook emas menjadi bullish.
Sementara itu, indikator Stochastic sudah berada di wilayah jenuh beli (overbought).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas level 80), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik turun.
Melihat outlook yang masih bullish, jika harga emas turun maka akan menjadi koreksi harga. Selama support (tahanan bawah) terdekat berada di kisaran US$ 1.635/US$, selama tertahan di atas level tersebut emas masih cenderung menguat.
Resisten (tahanan atas) terdekat berada di kisaran US$ 1.700 - 1.702/troy ons (level tertinggi 9 Maret). Jika berhasil ditembus, emas berpeluang naik ke US$ 1.720/troy ons dan selanjutnya ke US$ 1.732/troy ons.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
Sementara itu, indikator Stochastic sudah berada di wilayah jenuh beli (overbought).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas level 80), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik turun.
![]() |
Melihat outlook yang masih bullish, jika harga emas turun maka akan menjadi koreksi harga. Selama support (tahanan bawah) terdekat berada di kisaran US$ 1.635/US$, selama tertahan di atas level tersebut emas masih cenderung menguat.
Resisten (tahanan atas) terdekat berada di kisaran US$ 1.700 - 1.702/troy ons (level tertinggi 9 Maret). Jika berhasil ditembus, emas berpeluang naik ke US$ 1.720/troy ons dan selanjutnya ke US$ 1.732/troy ons.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
Pages
Most Popular