Cuma Mengingatkan, Ini Sederet Kabar dari Pasar Pekan Lalu

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
13 April 2020 08:35
Mengawali pekan ini, beberapa prediksi dari pelaku pasar menyebutkan, IHGS akan bergerak ke zona hijau.
Foto: Ilustrasi Sekuritas (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu berakhir di zona hijau selaras dengan penguatan bursa saham Asia dan bursa saham global lainnya. Mengawali pekan ini, beberapa prediksi dari pelaku pasar menyebutkan, IHGS akan bergerak ke zona hijau.

Sebelum bertransaksi, ada baiknya mencermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan awal pekan ini, Senin (13/4/2020):

1. LPS Bantah Ada 8 Bank Berpotensi Gagal
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menegaskan kabar yang menyebutkan terdapat 8 bank yang berpotensi gagal adalah berita yang tidak benar. Kondisi perbankan nasional saat ini menurut LPS masih stabil seiring dengan beberapa indikator yang positif.

"Sehubungan dengan munculnya berita-berita terdapat 8 bank yang berpotensi gagal, kami ingin menegaskan bahwa berita tersebut tidak benar," tulis manajemen LPS, dalam keterangan pers, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (10/4/2020).

Manajemen LPS menegaskan, sebagaimana disampaikan dalam Rapat Kerja LPS dengan Komisi XI DPR RI pada Kamis 9 April 2020, secara umum kondisi perbankan masih stabil yang ditunjukkan dari beberapa indikator per Februari 2020.

2. Mulai Ramai Debitur Bank & Leasing Minta Keringanan Cicilan
Para debitur terdampak virus Corona atau Covid-19 mulai memanfaatkan stimulus relaksasi kredit dan pinjaman yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pengajuan relaksasi yang dilakukan para debitur pun sudah mulai di proses oleh industri perbankan maupun perusahaan pembiayaan (multifinance).

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan, hingga saat ini jumlah debitur yang mengajukan restrukturisasi terus bertambah. Pengajuannya pun bisa dilakukan via telepon, sehingga tak ada kontak tatap muka antara debitur dan petugas.

"Per telepon bisa ajukan restruktur untuk yang terdampak COVID-19. Setiap hari nambah (jumlah pemohon)," ujar Jahja di Jakarta, Kamis (9/4/2020).


3. Moody's: Jika USD/IDR 17.000, Emiten Properti dalam Bahaya
Depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi membawa dampak negatif bagi emiten sektor properti Tanah Air. Pelemahan rupiah di saat wabah corona (Covid-19) membuat pendapatan emiten properti tergerus dan beban utang membengkak.

Moody's melakukan penilaian terhadap enam emiten sektor properti yang diperingkat yakni PT Modernland Realty Tbk (MDLN), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN).

Sejak wabah corona merebak nilai tukar rupiah terus terdepresiasi dan mencetak rekor terlemah sepanjang sejarah untuk penutupan. Nilai tukar rupiah bahkan sempat dibanderol Rp 16.650/US$ pada akhir Maret lalu

4. BCA Tebar Dividen Tunai Rp 555/saham
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memutuskan untuk membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham senilai Rp 555/saham dari laba bersih yang berhasil dikantongi perusahaan sepanjang tahun lalu.

Berdasarkan keterangan BBCA usai RUPST yang digelar Kamis (9/4/2020), jumlah yang dibagikan ini sebanyak 47,9% dari capaian laba bersih perusahaan sepanjang tahun lalu yang mencapai Rp 28,6 triliun. Jumlah dividen tersebut disebutkan naik 15,5% dibagikan dengan tahun sebelumnya.

Dari nilai dividen tunai Rp 555/saham, itu sudah termasuk di dalamnya nilai dividen interim senilai Rp 100/saham yang telah dibagikan pada 20 Desember 2019.

Tak hanya itu, BCA juga menyetujui pengangkatan dua direksi baru, Haryanto Budiman dan Gregory Lembong.



5. PSBB di Jakarta Dimulai, Taksi Blue Bird Kian Terpukul?
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mulai menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai malam ini pukul 00.00 atau tepatnya pada Jumat (10/4/2020). Penerapan kebijakan ini ditujukan untuk mencegah penularan wabah virus corona.

Berbagai sektor akan terdampak dengan diterapkannya kebijakan ini. Meski hanya akan diterapkan hingga dua minggu ke depan, namun tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan perpanjangan sesuai dengan perkembangan kondisi.

Salah satu perusahaan yang tak akan luput dari dampak penerapan PSBB ini adalah PT Blue Bird Tbk (BIRD) yang mengandalkan operasionalnya dari perjalanan.

6. Tertekan, Laba Emiten Properti Grup Ciputra Minus 2,3%
Induk bisnis properti Grup Ciputra, PT Ciputra Development Tbk (CTRA), mencatatkan laba bersih sepanjang tahun 2019 sebesar Rp 1,16 triliun, turun sebesar 2,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp 1,19 triliun seiring dengan penurunan pendapatan.

Berdasarkan data publikasi laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan CTRA juga turun kendati tipis 0,8% menjadi Rp 7,61 triliun dibandingkan dengan Desember 2018 yakni sebesar Rp 7,67 triliun.

Beban pokok pendapatan berhasil ditekan menjadi sebesar Rp 3,82 triliun, dari sebelumnya mencapai Rp 4,04 triliun. Hanya saja, beban masih tinggi, termasuk dari beban penjualan, beban penghasilan, dan adanya beban lain-lain. Belum lagi ada beban kerugian entitas asosiasi dan adanya beban keuangan yang naik menjadi Rp 910,44 miliar dari Rp 732 miliar.


[Gambas:Video CNBC]




(hps/hps) Next Article IHSG Berpotensi Koreksi Lagi, Yuk Simak Saham Pilihan Broker

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular