
Internasional
Produksi Resmi Dipangkas OPEC+, Harga Minyak Lompat 3%
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
13 April 2020 07:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak melonjak lebih dari 3% setelah produsen emas hitam dunia mengurangi produksi. Langkah itu diambil untuk memitigasi dampak virus corona (COVID-19).
Benchark AS West Texas Intermediate naik 3,4% ke US$ 23,55 per barel. Sementara Brent, yang jadi patokan internasional, naik 3,1% menjadi 32,46 per barel.
Sebelumnya, OPEC dan sekutu penghasil minyaknya OPEC+, berhasil merampungkan perjanjian soal pemangkasan produksi minyak.
Negara-negara ini sepakat memotong produksi sebesar 9,7 juta barel per hari (bph), yang merupakan terbesar sepanjang sejarah.
Pertemuan darurat kembali dilakukan pada Minggu (12/4/2020), setelah sebelumnya OPEC dan Rusia sepakat memangkas 10 juta bph (10% dari pasokan global) pada Mei hingga Juni pekan lalu.
Pembicaraan berlanjut karena Meksiko menentang pengurangan produksi minyak. Meski akhirnya setuju memangkas 100 ribu bph, dari proposal sebelumnya 400 ribu bph.
Pemangkasan 9,7 juta bph tetap akan dilakukan sesuai proposal semula, yakni akan dimulai Mei dan diperpanjang hingga Juni.
Namun, di Juli hingga akhir 2020, total produksi minyak akan dipangkas 8 juta bph. Sementara di Januari 2021 hingga April 2022, produksi dipangkas 6 juta bph.
(sef/sef) Next Article Harga Minyak to The Moon di 2020? Ini Ramalan JPMorgan
Benchark AS West Texas Intermediate naik 3,4% ke US$ 23,55 per barel. Sementara Brent, yang jadi patokan internasional, naik 3,1% menjadi 32,46 per barel.
Sebelumnya, OPEC dan sekutu penghasil minyaknya OPEC+, berhasil merampungkan perjanjian soal pemangkasan produksi minyak.
Negara-negara ini sepakat memotong produksi sebesar 9,7 juta barel per hari (bph), yang merupakan terbesar sepanjang sejarah.
Pertemuan darurat kembali dilakukan pada Minggu (12/4/2020), setelah sebelumnya OPEC dan Rusia sepakat memangkas 10 juta bph (10% dari pasokan global) pada Mei hingga Juni pekan lalu.
Pembicaraan berlanjut karena Meksiko menentang pengurangan produksi minyak. Meski akhirnya setuju memangkas 100 ribu bph, dari proposal sebelumnya 400 ribu bph.
Pemangkasan 9,7 juta bph tetap akan dilakukan sesuai proposal semula, yakni akan dimulai Mei dan diperpanjang hingga Juni.
Namun, di Juli hingga akhir 2020, total produksi minyak akan dipangkas 8 juta bph. Sementara di Januari 2021 hingga April 2022, produksi dipangkas 6 juta bph.
(sef/sef) Next Article Harga Minyak to The Moon di 2020? Ini Ramalan JPMorgan
Most Popular