
Optimisme Investor Tumbuh, Obligasi RI Kembali Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah Indonesia pada hari ini, Kamis (9/4/2020) menguat karena pelaku pasar merespons positif upaya-upaya pemerintah dan Bank Indonesia guna menjaga kestabilan pasar keuangan di tengah pandemi virus corona.
Salah satu upaya terbaru dari pemerintah yaitu dengan menerbitkan tiga surat utang global senilai US$ 4,3 miliar dengan tenor terpanjang 50 tahun atau setara Rp 68,6 triliun dengan kurs Rp 16.000 per US$.
"Ini adalah penerbitan terbesar dalam US bond dalam sejarah RI. Dan Indonesia juga jadi negara pertama yang menerbitkan sovereign bond sejak pandemic covid-19 terjadi," kata Sri Mulyani, Selasa (7/4/2020).
Apresiasi dalam harga obligasi senada dengan penguatan yang terjadi di pasar surat utang negara maju dan berkembang, meski bervariasi.
Data Refinitiv menunjukkan apresiasi harga surat utang negara (SUN) tercermin dari tiga seri acuan (benchmark). Seri tersebut adalah FR0081 bertenor 5 tahun, FR082 bertenor 10 tahun, dan FR0083 bertenor 20 tahun, sedangkan FR0083 bertenor 15 tahun mengalami penurunan.
Seri acuan yang paling menguat hari ini adalah FR0083 yang bertenor 20 tahun dengan penurunan yield 6,40 basis poin (bps) menjadi 8,281%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield menjadi acuan keuntungan investor di pasar surat utang dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
Yield Obligasi Negara Acuan 9 Apr'20
Seri | Jatuh tempo | Yield 8 Apr'20 (%) | Yield 9 Apr'20 (%) | Selisih (basis poin) | Yield wajar PHEI 9 Apr'20 (%) |
FR0081 | 5 tahun | 7.606 | 7.605 | -0.10 | 7.4568 |
FR0082 | 10 tahun | 8.14 | 8.101 | -3.90 | 7.9076 |
FR0080 | 15 tahun | 8.315 | 8.326 | 1.10 | 8.2132 |
FR0083 | 20 tahun | 8.345 | 8.281 | -6.40 | 8.3068 |
Sumber: Refinitiv
Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) menguat. Indeks tersebut naik 0,68 poin (0,26%) menjadi 260,98 dari posisi kemarin 260,29.
Penguatan di pasar surat utang hari ini senada dengan penguatan rupiah di pasar valas. Pada Kamis (9/4/2020), Rupiah menguat 2,17% dari penutupan kemarin, US$ 1 dibanderol Rp 15.800/US$ di pasar spot.
Obligasi RI Terbaik Ketiga
Penguatan harga SUN senada dengan kenaikan di pasar surat utang pemerintah negara maju dan berkembang lainnya, meski bervariasi. Di antara pasar obligasi negara yang dikompilasi Tim Riset CNBC Indonesia, SBN menjadi yang terbaik ketiga setelah Afrika Selatan dan Rusia.
Dari pasar surat utang negara maju dan berkembang terpantau bervariasi, yang kesemuanya hampir mencatatkan kevariatifan tingkat yield.
Hal tersebut mencerminkan investor global sudah mulai masuk ke pasar pendapatan tetap (fixed income) ini di tengah risiko resesi akibat penyebaran wabah virus corona. Investor juga mendapatkan harapan dari sejumlah stimulus yang dikucurkan pemerintah dan bank sentral dunia.
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
Negara | Yield 8 Apr'20 (%) | Yield 9 Apr'20 (%) | Selisih (basis poin) |
Brasil (BB-) | 7.97 | 7.89 | -8.00 |
China (A+) | 2.515 | 2.537 | 2.20 |
Jerman (AAA) | -0.337 | -0.311 | 2.60 |
Prancis (AA) | 0.148 | 0.144 | -0.40 |
Inggris Raya (AA) | 0.38 | 0.35 | -3.00 |
India (BBB-) | 6.441 | 6.494 | 5.30 |
Jepang (A) | 0.019 | 0.017 | -0.20 |
Malaysia (A-) | 3.38 | 3.379 | -0.10 |
Filipina (BBB) | 4.386 | 4.386 | 0.00 |
Rusia (BBB) | 6.81 | 6.76 | -5.00 |
Singapura (AAA) | 1.104 | 1.091 | -1.30 |
Thailand (BBB+) | 1.47 | 1.46 | -1.00 |
Amerika Serikat (AAA) | 0.729 | 0.751 | 2.20 |
Afrika Selatan (BB+) | 10.99 | 10.88 | -11.00 |
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article Corona Terjang Ekspor Impor, Harga Obligasi RI Tak Berdaya